29 || Masih ada harapan?

Start from the beginning
                                    

Haikal: Idih bacot! Lo aja sana, gue masih mikirin mau bikin pesta apa kalau bang Jean udah sembuh dan dibolehin pulang, soalnya kata Shan bilang bang Jean udah bangun.

Ayang: Bang Jean suka pesta miras.

Haikal: Gblok 😭

Mark: Bang Jean suka pesta apapun asalkan ada Shannon.

Ayang: Bener juga.

Theo: Jean gak sadar lagi. Jean mati otak, dia udah enggak bisa ngerespon apapun, dia gak bisa bernafas sendiri, dan jantungnya udah gak bisa berdetak sendiri. Jadi dokter bakal lepas semua alat-alat di badan Jean, tapi belum dapet persetujuan dari keluarganya.

Haikal: Jangan becanda.

Ayang: Kalau masih bisa bernafas pake alat kenapa gak ditunggu sampe bang Je bener-bener bangun?

Theo: Kalau koma kemungkinan masih bisa bangun, tapi dokter udah nyatain Jean mati otak, yang mana sampai kapan pun Jean enggak akan pernah bangun, walau jantung sama nafasnya masih ada karena bantuan alat.

Theo: Guys, walau berat hati kita harus ikhlasin Jean. Semoga pelakunya ketangkep dan dijatuhin hukuman yang setimpal.

Theo: Dan apapun yang terjadi, jangan biarin Shan sendirian.

**

Jam menunjukan pukul 7 malam, Shua terus menangis lirih di pelukan Qian, sementara Shan hanya diam di pojokan sambil menyandarkan kepalanya di dinding, pikirannya terus tertuju pada Jean.

Shua menoleh ketika mendengar suara langkah kaki, terlihat Ferry dan Eric yang datang, mengingat Rana sudah menjenguk tadi siang.

"Malam, tante. Maaf baru bisa dateng sekarang, aku udah denger kabar terbaru soal Jean, aku turut berduka," ujar Ferry dengan tatapan cemas.

Shua meremat tangan Qian, kemudian ia menunjuk wajah Ferry, "Ferry yang nyelakain Jean!"

Ferry terkejut dalam diam, namun ia berusaha untuk terlihat sedih dan pura-pura tak mengerti dengan ucapan Shua.

"Apa maksud kamu Shua?" Tanya Qian dengan tatapan bingung.

Shua menangis sambil menunjuk wajah Ferry, "Ferry yang nyelakain Jean! Ferry pelakunya!"

"Kamu gak boleh nuduh sembarangan, Shua." Tegur Ferry.

"Aku serius, Ma! Bahkan Ferry dan Eric yang perkosa aku! Hks mereka pelakunya! Bukan Jean!" Jerit Shua yang membuat mereka terkejut.

Yuno yang sejak tadi berdiri di dekat pintu ICU sambil merenung pun menoleh, kemudian menghampiri Shua yang terlihat ketakutan.

Qian berusaha menenangkan Shua, namun Shua terus menangis sambil menunjuk wajah Ferry.

"Tenang, Shua. Ulangi ucapan kamu," pinta Yuno seraya memegang kedua bahu Shua.

"Papa, bukan Jean yang perkosa Shua selama ini, tapi Eric dan Ferry! Mereka ngancam Shua, kalau Shua bilang yang sebenarnya, mereka bakal ngebunuh Jean! Mereka jahat!" Sahut Shua di sela isak tangisnya.

ARJEAN || I Am (not) Villain +Jung Jaehyun ✔️Where stories live. Discover now