22 || Dilanjut?

5K 881 1.8K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 💚💚

.
.
.

Benar, Jean kesal ketika Shan menyalahkan ibunya sepenuhnya, padahal peselingkuhan itu kesalahan ibunya dan ayahnya Shan.

Maksud Jean, ia bingung harus menjawab apa, ternyata Shan sudah mengetahui semuanya, bahkan Shan tahu kalau ia menyembunyikan fakta tersebut sejak lama.

Jean juga kecewa dengan ibunya sendiri, namun ada rasa sakit hati saat Shan mengatai ibunya seorang jalang, walau ia pun sering mengatakan seperti itu.

Jean menghela nafasnya setelah berkecamuk dengan pikirannya sendiri di depan kaca wastafel toilet, kemudian ia mencuci tangannya dan keluar dari toilet tersebut.

Hatinya bertambah sakit saat melihat Shan yang menangis sendirian, bahkan tangisan Shan terdengar begitu memilukan dengan bahu yang menggigil kecil.

Jean menghampiri Shan, kemudian menarik tangan Shan untuk duduk di atas sofa ruang tengah, lalu ia memeluk Shan sambil mengusap surai Shan dengan lembut.

"Aku udah tau sejak lama, tentang kamu yang bukan anak kandung om David, dan tentang perselingkuhan om David sama mama aku," ujar Jean yang membuat Shan mengerang di sela tangisannya, Shan bahkan mencengkram pinggang Jean dengan erat seolah kesal.

"Shan, aku gak mungkin ikut campur sama urusan keluarga kamu, makanya aku diem dan cukup tau aja tentang kebenaran itu, tapi kalau soal perselingkuhan itu, aku gak berniat nutupin, aku cuma berusaha buat enggak peduli karena aku aja cape sama masalah sebelumnya, maafin aku."

Cengkraman Shan di pinggang Jean memudar, tergantikan dengan balasan pelukan, seolah Shan mengerti dengan ucapan Jean.

"Soal kamu yang bukan anak kandung, tolong jangan terlalu dipikirin, masih ada aku di sini yang mau nemenin kamu, aku bakal selalu ada disaat kamu butuh aku. Fakta itu emang nyakitin, tapi kalau kamu naggepinnya sama kesedihan semuanya enggak akan baik-baik aja," bisik Jean yang berusaha untuk menenangkan Shan.

"Sabar ya Shan, semua pasti ada jalan keluarnya, kita beresin dulu soal perselingkuhan mama aku sama papa kamu, biar masalahnya enggak semakin gede," bisik Jean lagi, dan Shan menganggukan kepalanya.

Jean terdiam seraya terus mengusap surai Shan, membiarkan Shan menangis di pelukannya.

Cukup lama Shan menangis seperti itu, kemudian tangisan Shan pun mereda, menyisikan isakan lirih dengan suara yang purau.

"Aku gak mau sekolah," lirih Shan.

"Kamu mau nginep?" Tanya Jean, dan Shan menganggukan kepalanya.

"Kalau gitu kabarin Yorka," pinta Jean, namun Shan menggelengkan kepalanya.

Jean pun menghela nafasnya, "Yaudah, makanannya mau diabisin gak?"

"Iya Ish nanti." Shan mengeratkan pelukannya.

Dirasa kurang nyaman, Shan naik ke atas pangkuan Jean dan kembali memeluk leher Jean, menaruh dagunya di bahu Jean.

Jean tersenyum kecil, setidaknya sudah merasa sedikit tenang, sebab hatinya sakit jika Shan terus menangis.

**

Pemuda RT 09 / RW 03

Haikal: BIDADARI BELUM PULANG!

Ayang: Diculik Killian kali.

Killian: Gue mulu.

Haikal: Yakan lo orangnya obsesi banget sama Shan, sampe Shan dipaksa ciuman sama lo.

ARJEAN || I Am (not) Villain +Jung Jaehyun ✔️Where stories live. Discover now