Chapter 10

1K 133 2
                                    

Author : Harazuki26

- Tersedia di PE untuk membaca TAMAT S1 -

***


"Ini sangat enak. Apa ini?" Suami Ger Tong tergerak, dia belum pernah merasakan sesuatu seenak ini. Lalu dia memakan sekali lagi dan merasa bahwa benda ini membuat seseorang ketagihan ingin memakannya.

Ger Tong tersenyum. "Wanginya sangat harum. Aku ingin mencobanya."

Ketika dia mencobanya, dia melebarkan matanya. "Sangat lezat. Terasa pedas namun sangat mengugah selera."

Suami Ger Tong menganggukkan kepalanya. "Benar-benar enak. Aku penasaran, apakah Ger Mao akan menjual ini? Aku akan berdiskusi dengannya."

Ger Tong ingat sesuatu. "Maka kamu beruntung, aku bertanya tadi sore bahwa dia akan menjual buah pedas ke pasar. Aku tidak tahu bahwa buah pedas bisa dijadikan makanan seenak ini."

"Ini buah pedas?" pria itu tercengang. Dia juga baru tahu bahwa buah pedas bisa dibuat seperti ini. Benar-benar enak.

Ger Tong menganggukkan kepalanya. "Tapi ini adalah rahasia Ger Mao. Jangan terlalu menganggu bisnis orang."

Ger Tong dan suaminya tahu bagaimana menderitanya Yan Mao ketika suaminya berada dimedan perang. Terkadang disaat tersulit, Ger Tong akan membantu Yan Mao. Karena suaminya bekerja di sebuah restoran sebagai penjaga tokoh. Gajinya perbulan adalah 3 tael perak. Itu benar-benar bayaran yang sangat tinggi.

Ger Tong bisa menghemat banyak uang, dia juga punya putra yang berumur 6 tahun dan sekarang sedang bersekolah. Karena sekolahnya sangat jauh, dia akhirnya menyewa tempat tinggal di sekolahan dan membiarkan putranya belajar disana.

Pria itu tersenyum. "Apakah Ger Mao ada di rumah kita?"

Ger Tong menganggukkan kepalanya. "Ya, aku mengatakan bahwa kamu akan memberi sesuatu pada Dabao dan Erbao. Jadi kedua anak itu menahan Daddy mereka."

Suaminya tersenyum. "Sebenarnya jika mereka tidak datang, aku akan memintamu dan A-Xie untuk memberikan hadiah ini."

Ger Tong tertawa kecil. "Kalau begitu cepat makan. Temui mereka."

Suami itu menganggukkan kepalanya. Dia menghabiskan nasinya. Malam ini, dengan pasta yang diberikan oleh Yan Mao. Makan malam terasa lebih enak. Ketika mereka selesai Ger Tong dan suaminya datang.

Ger Tong melihat bahwa 4 orang ini berbicara. Mereka segera tersenyum. "A-Mao, maaf membuatmu menunggu."

Yan Mao segera menggelengkan kepalanya. "Sama sekali tidak menunggu lama. Senang rasanya mengobrol dengan A-Xie."

Wajah Ger Xie sangat memerah. Dia terlihat lebih cantik ketika dia tersenyum dan memerah. Suami Ger Tong berbicara. "Ger Mao, aku mendengar bahwa kamu akan menjual makanan yang kamu buat sendiri. Apa itu?"

Yan Mao tersenyum. "Saudara Wu, itu adalah pasta paprika, bahan dasarnya adalah paprika."

Suami Ger Tong, Wu Nian adalah penjaga toko sebuah restoran kecil, meskipun kecil, dia memiliki banyak cabang. Bahkan cabangnya sampai ke ibu kota. Cabang di sini adalah yang terkecil.

Keuntungan memberikan pasta paprika ini adalah untuk melihat apakah Wu Nian tertarik dengan pasta paprika. Ketika Wu Nian mendengarnya, dia sedikit terkejut. Bahan dasarnya adalah paprika.

Namun dia tidak tertarik untuk bahannya, lalu dia berbicara. "Apakah kamu akan menjualnya besok? Kebetulan bos kecil kami sedang berada di restoran. Kamu datang saja padaku besok aku akan membawamu ke bos kecil."

Yan Mao segera senang. Dia menganggukkan kepalanya. "Aku sangat senang jika saudara Wu membantuku. Aku hanya perlu ke restoranmu."

Wu Nian tersenyum. "Aku yakin kamu akan mendapatkan harga yang memuaskan."

Yan Mao menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Terima kasih saudara Wu."

Wu Nian menunjukkan kepada istrinya, Ger Tong untuk membawakan beberapa permen untuk Dabao dan Erbao. Ger Tong membawa permen di tangannya. Dia menyerahkan itu pada Dabao dan Erbao.

Ketika kedua anak kecil itu medapatkan permen, dia segera menjadi senang. "Daddy, permen."

Yan Mao mengusap rambutnya, "Ayo katakan terima kasih pada Paman Wu."

Dabao dan Erbao langsung membungkukkan tubuhnya. "Paman Wu terima kasih untuk permennya. Semoga Paman Wu selalu bahagia selamanya."

Yan Mao tertawa lembut, "Bagaimana dengan Bibi Tong?"

"Bibi Tong, semoga Bibi selalu bahagia selamanya."

Ger Tong segera tertawa. "Ya, terima kasih atas berkah kalian."

Yan Mao tersenyum. "Saudara Wu, Tong Ge'Er terima kasih atas bantuannya malam ini, kami akan kembali."

Ger Tong melambaikan tangannya. "Apa yang harus di terima kasihkan. Makananmu sangat enak."

Yan Mao tersenyum. "Kalau begitu kami akan pergi."

Wu Nian dan Ger Tong melihat kearah sosok Yan Mao dan anak-anaknya menghilang. Yan Mao selalu tersenyum menghadapi putra-putranya, sedangkan keduanya jauh lebih ceria hari ini.

Wu Nian menatap kearah istrinya. "Istri, tidakkah kamu merasa bahwa hari ini Ger Mao banyak berubah."

Sebenarnya tidak hanya suaminya yang curiga bahkan Ger Tong yang melihat Yan Mao dan memiliki kontak dengannya. Dia juga tahu bahwa Yan Mao terlalu aneh hari ini. Namun ini membuatnya lebih ceria dari sebelumnya.

Meskipun dia sering tersenyum, namun matanya selalu sedih. Tidak mudah menjadi orang tua tunggal, Ger Tong secara pribadi mengagumi Yan Mao didalam hatinya. "Sudah tiga tahun, dia menghidupi putra-putranya. Jika itu adalah Ger lain, mungkin dia lebih suka meninggalkan putra-putranya dan mengambil Suami yang baru."

Ger Tong menghela napasnya dengan lembut. "A-Mao sangat hebat ah."

Ger Tong bersandar pada suaminya. Wu Nian dengan lembut membelai rambutnya dan mencium dahinya. "Ya, istriku juga hebat, dimataku istriku yang terhebat."

Ger Tong segera tertawa. "Kamu sangat pandai berbicara."

_____

Dabao dan Erbao berlari menuju rumah mereka. Keduanya sangat bersemangat bahwa mereka memiliki permen. Permen sangat mahal, bahkan lebih mahal dari daging babi. Keduanya mendapatkan masing-masing 3 permen yang dibungkus dengan kertas minyak.

Setelah membuka pagar, mereka bertiga masuk. Yan Mao menutup pagar dan masuk ke dalam. Dabao dan Erbao berkicau ketika mereka masuk ke dalam kamar. Mereka duduk di Kasur kayu.

"Daddy, apakah kami bisa memakannya?"

"Tentu. Jika kalian ingin, ayo makan."

Dabao dan Erbao menjadi senang, dia membuka bungkus pertama dan memasukkannya ke dalam mulut mereka. Mereka menatap kearah Daddy mereka. Dabao memberikan permennya. "Daddy makan!"

Tidak hanya Dabao, bahkan Erbao juga memberikan permennya. Yan Mao menggelengkan kepalanya. "Simpan untuk kalian. Daddy tidak suka makan permen."

Ketika kedua anak itu mendengarnya. Mereka hanya mengerutkan alisnya dan kembali menikmati permen manis dan enak. Setelah makan satu permen, keduanya di perintah Yan Mao untuk pergi tidur.

Kedua anak ini sangat patuh. Setelah mendengarkan perintah Yan Mao. Mereka berbaring berdekatan. Dabao berada di dekat dinding, Erbao ditengah-tengah. Yan Mao berada di tepi tempat tidur. Untuk menjaga agar mereka tidak jatuh dalam tidur.

Yan Mao memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia sebenarnya tertarik tentang investasi, sayang sekali pada saat ini tidak ada sistem seperti itu. Mungkin jika dia punya banyak uang, dia akan mencoba membuka sebuah usaha.

Dengan bantuan mata air ajaib, dia mungkin bisa membuka bisnis makanan dengan cepat. Memikirkan masa depan yang cerah, Yan Mao tertidur dengan bibir yang melengkung. Aku akan membuat diriku menjadi kaya juga di dunia ini.

[BL] Being Rich in Ancient TimesWhere stories live. Discover now