❣️

380 47 3
                                    

~~ KaiHun ~~



 

  











 

"Maaf aku terlambat." Ucap Sehun setibanya di depan seorang pria tampan yang memang sedang menunggu kedatangannya.

"Tidak masalah. Aku bahkan bisa menunggumu hingga nafas terakhirku, Sehuna."

Sehun terkekeh, lalu duduk tepat di hadapan pria itu, "Berhenti menggombal, Tuan Kim Kai."

"Ayolah, di usiaku ini aku bahkan sudah tidak pantas menggombali seseorang." Sahut Kai dengan tersenyum.

"Tapi serius, Kai. Aku minta maaf karena terlambat." Sehun tampak merasa bersalah, "Ada sedikit masalah." Dan wajah cantiknya berubah murung.

Tangan Kai terulur untuk menyentuh tangan Sehun yang berada di atas meja, "Katakan padaku ada masalah apa, Sayang? Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya?" Kai sendiri tampak khawatir setelah melihat wajah murung Sehun.

Sehun menghela nafasnya sebelum menjawab, "Jeno berkelahi dengan teman Sekolahnya."

"Astaga..." Kai tampak terkejut, tangannya menggenggam erat tangan Sehun, "Lalu apa yang terjadi selanjutnya?"

"Pihak Sekolah hanya memberinya hukuman berupa membersihkan halaman Sekolah itu. Aku patut bersyukur karena Pihak Sekolah tidak mengeluarkan Jeno dari Sekolah setelah begitu banyak kenakalan yang dilakukannya." Sehun kembali menghela nafasnya.

Sebelum menemui Kai di Restoran, Sehun mendapat telpon dari Sekolah Jeno bahwa anak itu berkelahi dengan salah satu teman Sekolahnya hanya karena masalah sepele dan Sehun diminta untuk datang. Karena hal itulah ia terlambat menemui pria itu.

"Aku di sini tanpa tahu apapun. Kenapa kau tidak mengatakan apapun padaku, hm?" Kai kembali menanyakan pertanyaan yang belum terjawab.

Sehun menatap wajah Kai lekat, "Aku terlalu panik, terlebih... Aku pikir kau tidak harus selalu terlibat dalam masalah yang aku dan Jeno hadapi."

Kai membalas tatapan Sehun, "Kenapa kau bicara seperti itu? Bukankah kita akan segera menikah? Apapun masalahmu, bahkan masalah Jeno sekalipun, aku akan merasa bahagia jika kau membaginya bersamaku. Dengan begitu aku merasa berarti bagimu, Sehuna."

"Tolong maafkan aku jika yang kulakukan menyinggung perasaanmu, Kai. Aku hanya tidak ingin merepotkan dirimu, kita bahkan belum menikah tapi kami selalu merepotkan dirimu." Sehun merasa tidak enak hati pada pria yang terus menggenggam tangannya. Sejak memulai hubungan dengan Kai, pria itu kerap mendapat masalah.

Kai menghembuskan nafasnya, "Yasudah, sebaiknya kita pesan makanan."

"Kau belum memesan makanan?" Sehun tampak tak percaya.

"Bagaimana bisa aku memesan makanan lebih dulu. Bukankah tujuanku mengajakmu ke Restoran ini untuk makan siang bersama?"

"Astaga..." Sehun melongo, hingga membuatnya tak bisa berkata-kata lagi. Tangannya bergerak membuka buku Menu dan memilih makanan yang akan di makannya siang itu bersama sang kekasih, Kai.

.

"Sepertinya Jeno sudah pulang." Ucap Kai setibanya di halaman rumah Sehun ketika melihat motor Jeno terparkir.

NO TITLE | KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang