🦢

619 58 3
                                    

'Kau tidak boleh terpikat oleh senyuman itu, Kim Kai. Ingat tujuanmu!'

Raung Kim Kai dalam hatinya saat melihat senyum indah yang tersemat di bibir wanita cantik di hadapannya.

"Kai, kau mendengarkanku? Kenapa hanya menatapku?"

Kai merutuki dirinya sendiri karena tak mampu mengendalikan dirinya. "Ya, Nyonya. Saya mendengarkan anda." Jawabnya dengan sopan.

Terdengar helaan nafas dari wanita cantik di hadapan Kai sebelum bertanya, "Memangnya aku mengatakan apa?"

"Anda baru saja mengatakan bahwa anda sangat bahagia mendapatkan kado kiriman dari suami anda Tuan Wu." Jawab Kai dengan yakin.

Wanita di hadapan Kai terdiam untuk sejenak sambil menatap lekat wajah tampan Kai. "Aku pikir kau tidak menyimak perkataanku karena kulihat kau seperti sedang melamun, Kai." Bisiknya pelan.

"Itu tidak mungkin, Nyonya Sehun. Saya selalu mendengarkan anda." Sahut Kai berhasil membuat raut wajah wanita cantik di hadapannya terkejut.

Sehun mungkin terkejut karena Kai mendengar perkataannya walau dengan suara yang kecil.

"Baiklah kau memang supirku yang terbaik." Ujar Sehun diiringi senyuman indahnya.

Kai segera mengalihkan pandangannya, untuk menghindari melihat senyuman Sehun.

"Aku berharap selamanya kau akan menjadi supir pribadiku yang akan selalu bersamaku." Celetuk Sehun.

Kai kembali menatap ke arah Sehun, ia cukup tertegun mendengarnya walau kemungkinan perkataan Sehun tidaklah serius.

"Ngomong-ngomong, Nyonya... Hadiah apa yang Tuan Wu berikan untuk anda?" Tanya Kai mengalihkan pembicaraan.

Sebagai seorang Supir Kai tentu akan di nilai kurang ajar karena bertanya hal pribadi tentang majikannya yang selama satu tahun terakhir ini memberinya gaji dan tempat tinggal, namun semua itu tidak berlaku bagi Kai karena nyatanya ia dan Sehun cukup dekat sehingga pertanyaan seperti itu tidak akan membuatnya dimarahi ataupun sampai di pecat dari pekerjaannya.

"Kris memberiku tas dan jam tangan yang sedang aku inginkan beberapa minggu terakhir ini." Jawab Sehun dengan antusias, jangan lupakan senyumannya yang selalu membuat Kai hampir terhipnotis.

"Itu bagus, Nyonya. Saya berpikir Tuan Wu mulai menyadari bahwa anda lah wanita terbaik dalam hidupnya." Komentar Kai.

"Aku harap juga seperti itu, Kai. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi jika Kris masih saja melakukan kesalahan yang sama." Gumam Sehun, raut wajahnya langsung berubah sendu.

"Mungkin akan lebih baik jika aku menyerah saja." Lanjut Sehun lalu menghela nafas berat.

Kai terdiam, mata tajamnya menatap dalam Sehun yang kini berubah murung dan itu membuatnya tak suka.

.

.

.

"Kau melakukannya lagi, Kris."

"Sehun, apa yang kau lakukan di sini?" Bisa dilihat raut wajah terkejut seorang pria tinggi saat melihat Sehun berada di hadapannya setelah menerobos masuk ke dalam ruangan pribadi yang di sewanya.

"Seharusnya aku yang bertanya! Apa yang kau lakukan di kamar Hotel ini bersama gadis muda ini?" Teriak Sehun murka.

"Kendalikan dirimu, Sehun. Kau tidak perlu berteriak, bagaimana jika ada yang mendengarmu." Ucap Kris_si pria tinggi_mencoba menenangkan Sehun yang emosi.

NO TITLE | KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang