Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"siapa namamu.."
"ah iya kita belum berkenalan.."
"perkenalkan, nama ku Huang Renjun.."
"Nama ku.. Lee Jeno.."
"terimakasih sudah membantuku Lee Jeno-ssi.."
"dengan senang hati.."
"ngomong ngomong, kau bekerja sebagai montir?"
"umm tidak.."
"kau bekerja di sebuah bengkel?"
"tidak.."
"kau petugas perbaikan AC?"
"umm bukan juga.."
"jadi apa pekerjaan mu?"
"aku hanya seorang pedagang kecil.."
"kau berjualan obeng?"
"huh? umm y..ya.. mungkin... masih berhubungan dengan obeng.."
"aigoo.. pantas saja kau membawa banyak obeng.."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"haish pembohong ini.."
"aku tidak berbohong.."
"kau berkata bahwa kau pedagang obeng"
"y..ya.. aku memproduksi mobil.. jadi aku butuh obeng kan.."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Renjuna.."
"ya? apa?"
"kenapa kita harus berjalan kaki ditempat ini?"
"kita masih punya kaki yang sehat.."
"lagipula bukan kah kita sudah bosan dengan tempat kencan yang itu itu saja..?"
"tapi cuaca sedang mendung.."
"siapa yang peduli itu.."
"tunggu sebentar.."
"ini untuk kekasihku.."
"mahkota bunga.."
"apa cantik?"
"sangat cantik.."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"ayo berteduh"
"aniya.. kita akan tetap disini.."
"aku punya hal yang ingin ku sampaikan pada hujan"
"apa?"
"bahwa aku mencintaimu.."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
