Windy Putri Jazkiana

311 54 12
                                    






Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







"Ngapain sih? Ganggu aja gue lagi makan!"

"Ke pasar beli bumbu rica-rica, yang jual masih berondong. Rania cantik! chat aku jangan cuma dibaca, dibales dong!" Bayu bener-bener definisi mengejar sebelum berpawang.

"Spam! nggak penting! udah sana!" usir Rania.

"Eh ada Windy!" sapa Bayu menghiraukan ucapan Rania terhadapnya. Yang disapa sedaritadi hanya tertawa kecil, merasa lucu dengan obrolan dua orang ini.

"Windy udah punya degem belum?"

"Kenapa deh? Lu udah nggak ngejar Rania lagi?"

"Yah! jangan cemburu gitu dong Win! Rania masih tetep nomor 1 di hati gue." ujar Bayu.

"Mau gue kenalin temen cowok gue nggak? ini cowok nggak perlu ditanya udah pasti cuakep, tapi cakepan gue, hidungnya kayak prosotan mancung bener, Anak IPA 1 ambis dah tuh otak encer!" Bayu lanjut menawari gadis tersebut.

"Temen sekelas lu? Kenalin ke gue aja sini!" Rania menawarkan diri.

"Khusus Rania cuman bisa dikenalin ke Bayu aja nih, nggak bisa ke yang lain." tolak Bayu.

"Dihhh!!"













"Buruan! ngegodain anak gadis mulu lu." kepala Bayu dihantam plastik jajanan oleh Jevan. Emang Jevan nih minus akhlak!

"Sialan! ganggu aja lu gue lagi ngapelin cewek gue!"

"Nih bawa! gue udah belanja giliran lu tuh bawa!" Ujar Jevan melenggang pergi dari kantin sekaligus meninggalkan Bayu. "Cepetan! ditungguin Bang Aji!"

"Bentar!" sekarang fokusnya sudah kembali ke gadis yang duduk di depannya.

"Ikan hiu makan babi."

"Lu babinya?"

"Ya Allah sayang! nggak boleh ngomong kasar!" Bayu memperingatkan Rania.

"Lu yang mulai!" kesal karna malah dia yang disalahkan, bisa dirasakan betapa sabarnya Rania setiap hari bertemu Bayu.

"Mau pantun Beb." Bayu mempersiapkan diri lagi, jadi lupa ingin pantun apa. "Ikan hiu makan babi. Rania, aku love u bertubi-tubi!" Bayu selesai pantun dengan diakhiri dengan cengiran lebar kepada Rania.

"Ish!! Udah sana pergi lu!"

Bayu berdiri dari meja yang di tempati kedua gadis itu."Dadah cantik! dadah Windy, duluan Beb!" pamit Bayu mengejar Jevan yang meninggalkannya.
































































SIMILAR || 01LWhere stories live. Discover now