2. Alin cemburu

571 147 20
                                    

Gais ini lagunya dengerin deh sambil baca, biar lebih afdol awokwowkwo

Jangan lupa vote ygy, happy reading!!

Playlist: Jadi aku sebentar saja - Judika

_________

"Alin!"

Alin hanya melirik dan kembali berjalan. Seolah tak peduli jika pria di sampingnya akan menyampaikan hal penting. Langkahnya terhenti begitu mengingat sesuatu, "Pak Dendra nitip ini, Aku sudah memeriksanya, dan mungkin bapak ingin memastikannya kembali? mungkin saja ada yang kurang." ujar Alin sambil menyerahkan dokumen yang ia pegang tadi.

Khandra menarik nafas lalu menghembusnya pelan, dan mengambil dokumen yang disodorkan Alin.

Deringan dari handphone Alin, membuat gadis itu menatap Khandra, "Pak izin sebentar ya" ujar Alin yang hanya diangguki Khandra sambil mengamati punggung Alin yang menjauh.

"Halo mas Dendra, gimana istri mas?" Sapa Alin di susul pertanyaan khawatirnya. Ya Dendra yang tiba-tiba minta izin pulang karena istrinya yang muntah-muntah tentu membuat Alin sebagai seorang perempuan merasa khawatir.

Dendra disana terkekeh kecil, "Alhamdulillah Lin, ternyata istri mas itu ngisi bukan sakit"

Alin membulatkan matanya dan tersenyum puas, "turut senang, selamat untuk kedatangan anggota baru! mas gk usah pusingin masalah kantor! Aku akan mengurusnya sebaik mungkin!"

Dendra yang disana bernafas lega, karena biar bagaimanapun Alin baru empat hari menjadi sekretaris bayangan namun sudah di bebankan tugas yang cukup bikin kepala pusing.
Yang bahkan sekretaris berpengalaman bisa gila.

"Apa pak Khandra merepotkan mu, Lin?" Tanya Dendra seolah-olah paham.

Alin menggeleng, "Aman kok"

"Alin".

"Mas, aku matiin ya. Salam ke istri mas Dendra. Pak Khandra sudah manggil hehe. Dadah" dengan cepat Alin mematikan handphonenya dan menghampiri Khandra.

Khandra mengerutkan alisnya, dengan tatapan tak suka "Mas? Sejak kapan hubungan kalian sedekat itu?" Tanya Khandra bingung dan heran.

Alin hanya menatap Khandra tanpa minat menjawab. "Sesuai jadwal hari ini ada jadwal makan siang dengan pemimpin dari perusahaan Alam Pertiwi. Perusahaan ini setahun lalu menjadi sponsor di event kita yang di selenggarakan di Korea."

Alin menjelaskan apa yang perlu ia jelaskan, tanpa mempedulikan tatapan Khandra padanya. Tatapan yang masih menuntut jawaban.

"Oh dan satu lagi, untuk nanti malam, pak Khandra akan makan malam dengan ERITHEL MAIMARA MODEL YANG AKAN MENJADI WAJAH PERUSAHAAN KITA SELAMA 6 BULAN!!" Alin menutup ucapannya dengan penekanan dan rasa kesal. Ekspresi wajahnya tak berbohong, ia benar-benar tak suka.

"Kalau gitu, aku balik ke ruangan dulu, 10 menit sebelum rapat aku akan mengingatkan bapak." Ujar Alin yang segera pergi. Meninggalkan Khandra tanpa membiarkan pria itu menjawabnya.

"Alin"

"Ya pak? Ada yang kurang?"

Khandra kesal tapi dia bingung dengan apa ia kesal, karena Alin tidak melakukan kesalahan hanya rasanya ini menyebalkan.

"Untuk makan nanti malam-"

"Iya pak betul sekali! Makan malam dengan Erithel Maimara model paling cantik! Yang bapak KEJAR waktu KULIAH." Alin menyindir Khandra, tidak sebenarnya Alin cemburu, sangat. Fakta bahwa pria yang ia cintai pernah mengejar perempuan cantik bernama Erithel, membuat kewaspadaan dan ketidaksukaan tersurat dengan jelas diwajahnya.

Tala dan Alin ☑️Where stories live. Discover now