105

2.9K 296 10
                                    

Byungchan tersenyum memperhatikan dongpyo yang asik bermain diatas trampolin yang baru saja dibelikan oleh daddy nya.

Bukan hanya itu, seungwoo baru saja menyulap taman belakang menjadi play ground untuk dongpyo. Trampolin yang cukup besar agar subin bisa ikut bermain, karena seungwoo tau yang butuh play ground itu bukan cuma anak kecil, tapi remaja dan orang dewasa juga butuh.

Byungchan duduk dikursi yang tak jauh dari tempat dongpyo bermain, sambil menikmati jus nya ia terus memperhatikan dongpyo.

"buna mik" ujar dongpyo yang mulai berhenti melompat.

Dongpyo dengan tergesa turun dari trampolin dan berlari menghampiri byungchan untuk meminta minum.

"pelan-pelan sayang, biar buna yang kesa..."

Brukk!!

"yaampun pyo"

Byungchan langsung menghampiri dongpyo yang baru saja terjatuh, ia membantu dongpyo berdiri dan melihat tubuh anaknya apakah ada luka atau tidak.

"sakit ya? Gapapa ya nak, gapapa" ujar byungchan membersihkan lutut dongpyo dan menggendong anak itu untuk ia peluk.

"hnggg" rengek dongpyo mengeratkan pelukannya.

"gapapa kok, itu teguran untuk dongpyo lain kali jalannya harus hati-hati ya, apalagi habis main kan kaki nya capek" ujar byungchan mengusap punggung dongpyo.

"eung hiks"

"udah ya mainnya, buna bersihin luka nya pyo, setelah itu mandi, udah sore"

Dongpyo hanya semakin memeluk byungchan dengan erat, seperti tidak ingin dilepaskan oleh bunanya.

"cup cup cup sayang buna" ujar byungchan membawa dongpyo masuk kedalam rumah.

Saat dirumah, byungchan membawa dongpyo ke dapur untuk mengambil susu kotak yang ada didalam kulkas, baru lah setelah itu ia pergi ke ruang tengah.

"ibu" panggil byungchan mencari asisten rumah tangga nya.

"iya chan?"

"p3k dimana bu? Boleh minta tolong cariin?"

"oke sebentar ya ibu cariin"

"makasih bu"

"iya nak"

Tak lama asisten rumah tangga nya mencari kotak p3k, seungwoo masuk kedalam rumah.

"hei kenapa nak? Kok digendong buna?" tanya seungwoo.

"pyo nya jatuh tadi dad, habis main"

"ada luka? Kok bisa sayang?"

"dia lari nyamperin aku, terus lutut nya lecet"

"bentar, biar daddy telfon dokter sebentar" ujar seungwoo mengeluarkan handphone nya.

"ehhh gausah, lecet dikit doang" ujar byungchan menahan seungwoo.

"engga, nanti infeksi"

"gausah mas, beneran dikit doang loh itu, dibersihin sendiri juga bisa"

"sayang, biar dicek dokter, itu kan keliatan luarnya, siapa tau dalemnya parah? Gimana kalau tulang pyo retak? Atau ada yang geser?"

Byungchan menghela nafasnya, ia menyerah jika harus berdebat soal anak pada seungwoo, manusia satu ini memang selalu berlebihan soal anaknya.

"chan ini p3k nya"

"makasih ya bu"

"iya, kalau gitu ibu permisi"

"kita bersihin dulu aja, dokter jung bentar lagi jalan kesini" ujar seungwoo setelah menelfon.

Sugar Daddy? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang