103

3K 301 17
                                    

"dongpyo udah main handphone nya nak" ujar byungchan.

"sini kasih buna handphone nya" ujar byungchan lagi saat dongpyo masih tetap memainkan handphone nya.

"pyoo" panggil byungchan.

"nak itu buna nya ngomong kok ga didengerin?" tanya seungwoo yang sejak tadi sibuk dengan pekerjaannya.

"pyo acih ayin buna"

"janji nya gimana sama buna sama daddy? Kalau begini mending ga usah diizinin main handphone lagi ya" ujar seungwoo.

"hnggg daddy" rengek dongpyo.

"ayo siniin handphone nya pyo" ujar byungchan.

"bunaaaaa" rengek dongpyo saat byungchan berusaha mengambil handphone darinya.

"ayolah pyo, jangan bikin pusing" ujar byungchan mengangkat dongpyo keatas pangkuannya.

"ayin bunaaaaa" protes dongpyo bergerak gelisah dan berusaha turun dari pangkuan byungchan.

"udah lewat loh ini nak, pyo bisa dibilangin baik-baik ga? Harus buna marah sama pyo?" tanya byungchan merebut paksa handphone itu dari tangan dongpyo.

"anak laki-laki kok gabisa dipegang janji nya, handphone nya daddy buang aja ya kalau begini terus" ujar seungwoo.

"huwaaaaaaaaa ayinnn pyo hiks huhu ayinnnnn" pekik dongpyo menangis sambil bergerak asal.

"wih kerasukan apa nih?" tanya subin yang baru saja datang.

"sumpah pyo kamu kemasukan anjing gila apa gimana?" tanya subin.

"ayinnnnnnn huwaaaaaaaa bunaaa ayin pyoooo" pekik dongpyo semakin brutal.

"aduh aduh sakit nakk, Ya Tuhann"

"shhh sakit pyoo" ringis byungchan saat dongpyo menendang pinggang dan perutnya.

"hei hei, kenapa sih ini" ujar seungwoo menggendong dongpyo.

"dongpyo tuh kenapa? Ga bisa dibilangin lagi sama daddy sama buna? Iya? Kenapa ngamuk begini? Yang setuju kalau main handphone cuma boleh setengah jam dalam sehari itu pyo kan? Kenapa sekarang begini? Beneran daddy buang ya handphone nya" ujar seungwoo marah namun tidak dihiraukan oleh dongpyo yang masih menangis.

"masih ga denger pyo?" tanya seungwoo.

"sini handphone nya chan" ujar seungwoo mengambil handphone itu dari tangan byungchan.

Setelah itu seungwoo langsung pergi keluar rumah sambil menggendong dongpyo yang masih mengamuk.

"ga bisa kan nepatin janji? Ga bisa dengerin buna sama daddy karena mau main handphone kan pyo? Mulai sekarang ga ada lagi main handphone!" ujar seungwoo lalu melempar handphone nya kekolam yang ada di bagian tengah halaman rumah mereka.

Dongpyo semakin terisak saat melihat handphone nya dibuang kedalam kolam oleh seungwoo.

Setelah itu seungwoo kembali kedalam rumah bersama dongpyo yang menangis keras.

Ketika didalam rumah, seungwoo menurunkan dongpyo didekat lemari yang ada disudut ruangan.

"sekarang kamu pikirin salah nya kamu dimana, daddy buna dan kak subin ga akan ngomong sama kamu sebelum kamu sadar dan bilang salahnya kamu apa aja, kamu berdiri disini sampai kamu sadar salahnya kamu" ujar seungwoo lalu meninggalkan dongpyo untuk menghampiri byungchan dan subin.

"handphone nya daddy buang?" tanya subin.

"iya dikolam depan" jawab seungwoo duduk disamping byungchan.

"kenapa? Sakit?" tanya seungwoo saat melihat byungchan memejamkan mata sambil mengusap perutnya.

"iya, ga sengaja ketendang pyo beberapa kali tadi" jawab byungchan.

Sugar Daddy? Where stories live. Discover now