Jangan lupa jejaknya
🧕
"Rasa sayang aku sama kamu itu kaya mad tobi'i dalam al-quran. Banyak banget, gak ke itung"
-AbidzarPulang sekolah Aisha menunggu di halte, perempuan dengan jas almamater yang melingkar di tubuhnya. Sesekali Aisha melirik Gerbang yang masih melihatkan banyak nya siswa yang keluar.
Matanya berbinar saat melihat satu taxi berhenti di hadapannya. Sudah dia kira jika itu adalah taxi pesanan Abidzar.
Ting! Satu pesan masuk.
Dengan gerakan cepat Aisha membuka handphone nya dan melihat siapa pengirim
Kakak A
Aisha kembali memasukan handphone nya ke dalam saku hoodi yang dia pakai, sesaat matanya melihat laki-laki yang sangat di kenalnya sedang tersenyum menyapa. Melihat akan deretan giginya lalu melambai. Aisha membalasnya degan senyuman kecil lalu menutup kaca jendela taxi.
Laki-laki itu menghela napas lalu membalikan badanya saat mobil sudah melaju meninggalkan halte.
🍜
Awan mulai menghitam, menandakan jika hujan akan segera turun, Abidzar masih duduk di basecamp bersama anak-anak yang lain. Tiba-tiba saja satu notifikasi masuk ke handphone nya.
Ayah
Ayah
Pulang! Ayah mau bicaraAbidzar tak ingin membalas, dia hanya bangkit dari duduknya untuk masuk ke dalam toilet terlebih dahulu sebelum pergi meninggalkan basecamp.
Handphone Abidzar terdengar berdering, membuat Kenzo dengan sigap mengambil dan mengangkat nya.
"Hallo dengan ayah pacar Abidzar yang mana?" ceplak Kenzo tanpa bismillah. Zeeshan pun langsung mendekat untuk menjahili bosnya.
YOU ARE READING
Aisha Dan Abidzar
Teen Fiction"Jika cinta itu Ilmu Hadith, maka, kualitas dan kekuatan cinta kita adalah hadith shohih yang sudah teruji dan terverifikasi oleh berbagai tempaan dan ujian."