2. Menikah

55.8K 2.9K 65
                                    

'Hanya cara ini.'
...
2
8
2
...


Hari ini sebuah pernikahan sederhana digelar disebuah apartemen milik Vanya, pernikahan yang hanya menjadi rahasia beberapa orang.

"Kalian sudah menjadi suami istri secara agama, silahkan tanda tangan disini." Kata wali nikah seraya memberikan selembar kertas kehadapan Arlan.

Arlan hanya menatap hampa lembaran kertas itu, ia tidak pernah bisa menerima dirinya yang beberapa menit lalu mengucapkan ijab qobul atas nama wanita lain--yang kini namanya tertera dikertas itu.

"Silahkan pak arlan," ucap wali nikah

"Mas cepat tanda tangan," Arlan menoleh kearah Vanya. Genangan air sudah menumpuk dipelupuk matanya membuat hati Arlan semakin sakit.

"It's okay," Vanya tersenyum menutup sakit dihatinya.

Arlan memejamkan matanya, menelan sakit dan rasa amarahnya kemudian menandatangani surat dihadapannya lalu bergantian pada Nayla.

"Ini awal kebahagiaan lo, lan." Ucap seorang lelaki yang tak lain adalah sahabatnya Arlan. Gilang.

Selesainya acara Nayla hanya diam di sofa seorang diri, sementara Arlan yang kini berstatus suaminya entah berada dimana.

Nayla menatap cincin yang ada dijari manisnya dengan senyuman jelas cincin ini begitu berkilau dan pasti harganya sangat mahal.

"Diliatin mulu, bagus banget ya?" Gilang datang, duduk disamping Nayla tanpa permisi

"Iya, udah bagus mahal lagi. Bener kata mbak vanya," Gilang mengerutkan keningnya

"Apa katanya?"

"Mas arlan kaya raya."

Gilang tertawa, membuat Nayla juga ikut tertawa.

"Benerkan?" Gilang mengangguk-ngangguk.

"Tapi kekayaan ga bisa beli kebahagiaan, nay."

"Bisa mas gilang, buktinya nay ada disini."

"Maksudnya?"

"Mbak vanya sama aja beli nay, buat kebahagiaan keluarganya dia, yakan?"

Gilang mengangguk lagi, iya juga pikirnya.

"Tapi jadi mbak vanya enak juga ya, kaya raya, hidup bergelimang harta, suami ganteng, dikenal banyak orang, cuman sati aja yang kurang, ga bisa punya anak."

Gilang tersenyum miring. "Vanya bisa hamil cuman dia ditekan waktu."

"Tekan waktu gimana?"

"Kepo banget!"

"Penasaran,"

"Seru banget, lagi ngobrolin apaan?" Gilang terkejut, segera bangkit dari duduknya.

"Ngobrolin mbak vanya," Ucap Nayla dengan polosnya

Gilang menatap gadis yang memakai kebaya itu dengan tidak percaya, Nayla sepolos itu?!

282 day [PO]Where stories live. Discover now