"Huft...." Gala ikut memejamkan mata dan kembali tertidur.
___________
Matahari sudah terbit. Gala yang terbiasa bangun pagi terbangun. Memindahkan tangan Tasya yang memeluknya.
Pria itu merenggangkan otot-ototnya lalu mengacak-acak rambut. Sangat tampan.
Turun dari ranjang menuju kamar mandi guna membersihkan dirinya. Hanya 15 menit pria itu sudah selesai dengan ritual mandinya. Keluar dengan mengantung handuk di lehernya.
"CK! Bangun Lo!" Sentak Gala karena Tasya yang masih terlelap. Dan ya, Sikap asli Gala sudah kembali."Hoam....." Tasya menguap lebar dan dengan gerakan spontan mengusap ilernya.
Kedua tangannya ia angkat keatas seraya kembali menguap.
"Woi bego! Lo mau gue masuki lagi?!" Bentak Gala karena selimut wanita itu melorot dan mempertontonkan payudaranya.
"Hah?!" Teriak Tasya kaget dan menutupi dadanya dengan kedua tangan.
"Kenapa Tasya ga pake baju?!" Maklum otak Tasya masih loading jadi belum sadar dengan kejadian semalam.
"Lo habis bikin anak sama gue. Bahasa biologi nya kita udah melakukan fertilisasi. Paham Lo?!" Ketus Gala yang sudah memakai bajunya kemarin.
"APA?! JADI ITU GA MIMPI?! HIKS HIKS... GALA KOK TEGA SAMA TASYA?! GALA JAHAT! GALA JAHAT!" Tasya berteriak kencang dan menangis meraung-raung.
"Buruan mandi Lo! Setelah itu gue antar pulang!" Pinta Gala memaksa
Tasya tak berkutik. Wanita itu masih menangis kencang dengan selimut yang sudah menutupi tubuh telanjang Tasya.
Grep
Gala mengangkat tubuh Tasya menuju kamar mandi. Lalu menurunkan wanita itu di bathtub. Tanpa sepatah kata pria itu keluar dari kamar mandi begitu saja.
Blam
Gala menutup pintu kamar mandi dengan kencang.
____________
Tangis Tasya masih belum berhenti padahal sekarang mereka berdua sedang berada di mobil.
Gala mengantarkan Tasya menuju rumah sakit untuk menemui ibu wanita itu.
Pluk
Gala melemparkan sebuah kartu blackcard ke paha Tasya yang baru saja akan turun dari mobil.
"Bayaran Lo! Pakai sepuas Lo. Dan ingat! Jangan kasih tau siapa-siapa tentang semalam atau enggak-" Gala menjeda ucapannya dan mengambil ponselnya dari kantong pria itu.
"Gue bakal sehari ini" sambung Gala dengan nada mengancam. Pria itu menunjukkan Vidio syur mereka.
"Gala!" Bentak Tasya marah. Jangan kalian pikir Tasya tidak bisa marah, karena wanita itu juga manusia biasa.
YOU ARE READING
GALAKSYA
Teen Fiction"Taruhan kali ini mudah kok Gal. Lo cuman tinggal tidurin si Tasya lalu Lo kirim bukti Vidio nya."ujar Gavin tersenyum licik "ANJING! GA! IDIH YAKALI GUE ENA-ENA SAMA SI CUPU ITU! GUE GA MAU" bentak Galaksi membantah. "kalau Lo ga mau berarti yang...
Gala Menang
Start from the beginning