31. BELUM SIAP KEHILANGAN

1.7K 154 18
                                    

*****

"Nggak perlu Wil! Apapun yang kamu lakukan sekarang aku udah nggak perduli. Karena sekarang aku adalah istri Mas Malik. Hubungan kita udah berakhir Wil..."

Lagi...

Kalimat itu yang kembali terngiang dalam telinga Wildan.

Mengaduk-ngaduk hati dan pikirannya.

Memporak-porandakan harapannya.

Menghancurkan impiannya.

Kedatangannya ke Jakarta yang seharusnya menjadi indah kini hanya ada dalam angan-angan.

Kenyataan tak sesuai bayangan.

Isna bilang, alasan utama pada akhirnya dia lebih memilih Malik karena Wildan berselingkuh. Tanpa pernah Isna memberi Wildan kesempatan untuk membuktikan kebenaran.

Semua Isna putuskan sendirian.

Dan bagi Wildan, ini tidak adil.

Bukankah dalam menjalani hubungan sebaiknya semua masalah diselesaikan berdua?

Tidak seperti ini!

Tidak seharusnya kini hanya dirinya yang menanggung kesakitan ini, sendirian!

Kenapa Isna begitu tega padanya?

Kenapa Isna bisa dengan mudah membuangnya, melupakannya, mengkhianatinya!

Sungguh, Wildan benar-benar tak sanggup menahan beban kesakitan luar biasa yang datang bertubi-tubi dalam hidupnya.

Dalam keadaannya yang sekarang saat dirinya masih merasakan duka atas kepergian sang Papah tercinta, seharusnya Isna ada bersamanya di sini. Di sisinya, menemaninya, menghiburnya!

Tapi, apa yang terjadi sekarang bahkan tak pernah terpikirkan oleh Wildan.

Kini Isna sudah menikah.

Dan parahnya, Isna menikah dengan lelaki yang memiliki hubungan cukup dekat dengan Wildan.

Om Malik.

Ya, lelaki itu.

Lelaki yang sudah Wildan anggap seperti Papahnya sendiri.

Kenapa takdir begitu kejam karena telah merenggut semua orang terdekat yang dia miliki?

Pertama, Ibunya.

Wildan sudah kehilangan sang Ibu bahkan saat dia masih sangat kecil.

Sang Ibu meninggal karena mengidap sebuah penyakit mematikan.

Lalu kini Ayahnya.

Ayahnya yang bahkan tak pernah menikah lagi sejak kematian sang Ibu karena memang merasa tak ada yang bisa menggantikan sosok sang Ibu di hati sang Ayah selama ini.

Dan ketika Wildan merasa, hanya Isnalah satu-satunya harapan terbesar yang bisa menjadi kebahagiaan dalam hidupnya, kini takdir itu juga yang kembali merenggut Isna dari sisinya.

Lantas di mana letak keadilan untuknya?

Di mana kebahagiaan untuknya?

Karena semua orang yang dia sayang sudah menghilang dari hidupnya.

Bahkan di saat Wildan merasa belum siap untuk kehilangan.

Semua terlalu cepat berlalu.

Kebahagiaan yang pernah dia rasakan semasa menjalin hubungan dengan Isna selama beberapa tahun belakangan kini tinggal kenangan.

DUDA KHILAF (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang