25. BERITA DUKA

2K 180 5
                                    

Seperti janjinya kemarin, sore ini selepas syuting, Malik berencana untuk mengantar Isna memeriksakan kandungan sang istri ke Dokter.

Sayangnya, hal itu terkendala karena jadwal syuting yang selesai tidak tepat waktu alias ngaret, ditambah kondisi jalanan ibukota yang padat di waktu sore.

"Halo, Isna? Kamu sudah siap?" Tanya Malik di telepon saat lelaki itu hendak pulang menjemput sang istri di rumah. Malik tau Isna pasti sudah menunggunya sejak tadi.

"Sudah, Om. Eh, Mas..."

"Apa?" Pekik Malik sedikit kaget.

"Mas Malik, Aku udah siap,"

Ucapan Isna diseberang sukses membuat Malik tersenyum. Lelah yang dia rasakan usai bekerja sedikit terobati setelah mendengar suara Isna.

"Mas? Aku?" Goda Malik menahan tawa.

Wajah Isna memanas. "Yaudah kalau nggak mau dipanggil Mas juga nggak apa-apa, aku panggil Om lagi," ancamnya yang jadi ikutan senyum-senyum sendiri.

"Oke-oke, jangan ngambek dong, nanti manisnya hilang. Jadi aku-kamu nih sekarang? Hehehe," Malik jadi terkekeh. Menjalin hubungan dengan Isna membuat Malik merasa lebih muda dari usianya.

"Tau ahk, terserah Mas aja! Mau pake lo-gue juga nggak apa-apa!"

"Eh, jangan. Aku-kamu aja biar lebih terkesan romantisnya,"

"Mas udah di mana sekarang? Aku udah rapi daritadi,"

"Maaf banget Isna, kayaknya aku bakal pulang telat. Jalanan macet banget dan tadi syuting juga selesainya ngaret," beritahu Malik dengan menyesal.

"Terus gimana dong? Katanya udah buat janji sama dokternya? Apa aku berangkat duluan aja ya ke rumah sakit? Nanti kita ketemu di sana aja, gimana?"

Malik berpikir sejenak, "nggak apa-apa kamu berangkat sendiri?" Tanyanya khawatir.

"Ya nggak apa-apalah, tinggal pesan taksi online,"

"Oke deh, sekali lagi maaf ya?"

"Iya, sayang..."

Malik hendak bicara tapi telepon itu sudah ditutup lebih dulu oleh Isna.

Masih dengan senyumannya yang terus terkembang, Malik malah memperhatikan layar ponselnya.

Sayang?

Bahkan hanya dengan mendengar satu kalimat itu saja, Malik merasa hatinya berdenyut.

Apa mungkin itu artinya, dia sudah benar-benar mencintai Isna?"

Entahlah...

*****

Isna sampai di Rumah Sakit tepat waktu.

Untungnya tak lama kemudian Malik pun datang menyusul.

Keduanya masuk ke dalam ruangan Dokter Anis bersama-sama.

Dokter Anis adalah Dokter spesialis kandungan yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Malik dan pastinya beliau bisa menjaga kerahasiaan.

Melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah Malik saat itu, Dokter Anis merasa ikut bahagia.

"Kandungan Nona Isna baik-baik saja, semuanya bagus dan sehat, nanti saya resepkan vitamin dan kalsium untuk Nona Isna konsumsi selama masa kehamilan di trimester pertama ini. Untuk waktu kontrol bisa satu bulan sekali selama tidak ada keluhan," jelas sang Dokter sebelum akhirnya pemeriksaan itu usai.

Setelah mengambil resep di konter obat, Isna mengeluh haus.

"Yaudah, kamu duduk aja dulu di sini, aku cari minimarket dulu ya," ucap Malik.

DUDA KHILAF (End)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα