confess [II]

Mulai dari awal
                                    

Pertama kalinya menunggangi kuda untuk mengejar sekelompok penjahat, tentu misoo sedikit gugup. Jika bukan karena dirinya didalam sana yang menyemangatinya, ia sudah meringkuk didalam kamarnya.

Kedua kuda yang ditunggangi nanami dan misoo melaju dengan cepat, memimpin pasukan yang berisikan beberapa samurai terlatih dibawah kediaman kento.

Misoo tersenyum lebar, merasakan jantung dan darahnya yang berpacu seiring dengan angin kencang menerpa wajahnya.

Sensasi yang menegangkan dan mengancam nyawanya, secara mengejutkan, membuatnya terasa lebih bersemangat.

Perasaan bebas ini. Perasaan yang selalu didambakan ia yang selama ini terkurung dibalik tembok clan zenin.

Dan saat ini, misoo selangkah lebih maju menuju kebebasan

Dan juga pembalasan dendamnya.















Nanami mengangkat tangannya, membuat barisan kuda dibelakangnya berhenti sesuai komando yang diberikan.

"Hari sudah mulai gelap, kita akan memasang tenda beristirahat disini, tim a, segera periksan kondisi sekitar."

"Baik!" Dengan itu, 3 kuda dan penunggangnay segera berpencar untuk mengintai keadaan sekitar yang akan menjadi tempat bermalam mereka semua.

Nanami turun dari kudanya, mengikatkan tali pada pohon bambu disampingnya, dan hal itu diikuti oleh misoo.

Setelah ketiga samurai tadi kembali, nanami dan pasukannya segera bebenah dan memasang tenda untuk malam itu.

Dimalam yang dingin itu. Dengan kekonyolan para samurai, semua orang duduk mengitari api unggun termasuk nanami dan misoo. Setiap orang bergantian menyampai ceritanya masing-masing bersama orang yang disukainya.

Dan kini, giliran gadis itu.

"Ah tidak.. aku tidak memiliki pengalaman dengan orang yang ku suka," tolaknya sembari tersenyum paksa.

"Ah~ ayolahhh! Misoo-san aku yakin nanami-sama juga ingin mendengarnya kan?"

"Betul!"

"Benar~~"

"Ayyyy~"

"Ceritakan pada kami misoo-san!"

Dengan itu, misoo mau tidak mau memutar otak untuk mengarang cerita.

"Aku memiliki seorang guru–"

"Kau menyukai gurumu sendiri?"

"Tidak–"

"Wah aku tidak menyangka–"

"Tidak! Dengarkan dulu–"

"Semuanya diam dan biarkan ia berbicara," titah nanami membuat semuanya terdiam.

Misoo berdeham pelan sebelum melanjutkan kembali ceritanya.

"Ini buka seperti kisah romantis yang kalian dengar seperti biasanya. Perasaan kami berdua pun tidak lebih dari seperti seorang guru dan murid pada umumnya. Tapi kami berdua memiliki hubungan yang sangat kuat," gadis itu memberi jeda sejenak, "dia yang berhasil membuatku tersadar akan tujuanku hidup didunia ini."

"Astaga, itu terdengar klasik tapi aku harap kalian berdua baik-baik saja, misoo-san," celetuk salah seorang samurai.

Misoo terkekeh pelan, "dia pergi meninggalkanku," katanya, selesai. Ia segera menyeruput minuman hangat di gelasnya.

Membuat semuanya terdiam tak terkecuali.

Akhirnya, malam semakin larut, semuanya memutuskan untuk kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat karena mereka akan memulai perjalan dipagi buta.

𝐕𝐞𝐧𝐠𝐞𝐚𝐧𝐜𝐞 | jjk x oc (Draft)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang