(11)

3.5K 107 1
                                    

Esok harinya, mereka menjalankan kehidupan seperti sebelum kejadian jihoon meninggalkan nara kemarin terjadi

Nara bangun dengan jihoon yang tidur disebelahnya. Gadis itu merasa lega ketika ia dapat merasakan tangan jihoon. Itu artinya gadis itu tidak sedang berhalusinasi

Kemudian nara mengecup bibir jihoon "morning sayang". Jihoon menggeliat lalu membuka matanya "eh ayang. Selamat pagi" jihoon tersenyum melihat nara sudah dapat tersenyum lebar

Jihoon melumat bibir nara untuk beberapa detik "manis. As always" jihoon beranjak turun dari kasur untuk membuat sarapan

"Ay aku bantu" nara menawarkan diri untuk membantu jihoon membuat sarapan

Jihoon merangkul nara. Bahkan dari belakang pun, kedua sejoli itu terlihat saling mencintai dengan tulus

Hari ini tidak ada sesuatu yang spesial terjadi. Mereka hanya melakukan hal hal biasa. Seperti sarapan, menyuci baju, membersihkan rumah, netflix chill seperti biasa, lalu nara membantu jihoon melemaskan penis nya sama seperti biasanya, dan hal ini menjadi sebuah skenario yang terulang di kehidupan mereka

*****

Seminggu berlalu dengan cepat. Sekarang sudah satu bulan semenjak nara menandatangani kontrak dengan jihoon, namun ia tidak pernah diberi tahu kapan harus kerja

Saat ini nara sedang menonton tv sendirian. Jihoon sedang mengurus sesuatu di laptop nya

Saat film yang nara tonton selesai, nara segera menghampiri jihoon

"Yang, aku harus kerja apa sih sebenernya. Ini udah sebulan semenjak aku tanda tangan kontrak loh" tanya nara

Jihoon yang sedang fokus dengan laptopnya tidak dapat mendengar jelas ucapan nara "hah?? Gimana? Bentar sayang 5 menit lagi aku selesai"

Nara kemudian beranjak pergi untuk mengisi ulang air minumnya. Tak lama, jihoon sudah memanggil dirinya "tadi kenapa ay? Aku udah selesai sini"

Nara berlari kecil menuju tempat jihoon duduk. Nara mengalungkan tangannya ke leher jihoon dari belakang, lalu mencium pipi lelaki itu

"Ay mau??" tanya jihoon kepada nara. Ia fikir gadis itu sedang ingin membuat dede bayi

"Ishh kebiasaan. Engga" nara melepas rangkulannya kemudian duduk disebelah jihoon. "Tadi aku mau tanya, sebenernya aku harus kerja apa. Ini udah sebulan semenjak aku tanda tangan kontrak sama kamu, tapi aku ngerasa belom ngapa ngapain".

Jihoon terlihat berfikir sejenak "sebenernya, aku ga butuh ilustrator. Aku waktu itu minta ke om untuk dicariin partner tinggal bareng. Nemenin aku biar aku ga kesepian" jihoon menjelaskan

"Kalau kamu kesepian kenapa ga tinggal didorm aja bareng sama member??" tanya nara. Gadis itu tiba tiba teringat sesuatu "oh iya, kamu bukannya seharusnya lagi wamil? Aku baru sadar loh ay"

Jihoon terkekeh "iya harusnya aku wamil. Cuma karena suatu hal aku lebih cepat dibebas tugaskan dari wamil. Jadi aku wamil cuma 1,5 tahun. Trus karena pihak militer sama agensi ga mau media tau alasannya, jadinya media tau aku lagi Hiatus wamil. Member didorm juga taunya aku lagi wamil. Trus karna aku gak ada kegiatan formal, jadi aku minta untuk sewa vila di tengah hutan supaya bisa melakukan kegiatan sehari hari dengan bebas, trus jauh dari media juga. Karena aku merasa kesepian, jadinya aku minta om aku untuk cari karyawan kantornya yang cantik supaya bisa nemenin aku. Sebelum kita ketemu waktu itu, om udah kasih berkas beberapa pilihan. Termasuk sekretaris om. Tadinya aku mau minta sekertaris om, tapi dianya ga mau. Jadinya sekertaris om rekomendasi in kamu untuk jadi partner aku. Trus kita bertiga nyusun rencana senatural mungkin. Sisanya kamu juga tau sendiri kok. Gitu deh ceritanyaa"

Nara terkejut soal itu. Ia baru tahu hal itu barusan. Namun ada satu hal lagi yang nara ingin tanya kan. "Trus waktu kamu ninggalin aku sendiri, kamu ngapain? Kamu balik ke agensi kan?"

Jihoon mengusap kepala nara "iya cantik. Karena waktu itu tim wamil aku ada pemotretan untuk dikasih ke media, jadinya aku dipanggil agensi untuk ikut pemotretan juga. Cuma sebagai formalitas aja"

Nara mengangguk ngangguk paham "oooohhh gituuuuuu"

"Udah pertanyaannya?" tanya jihoon

"Belum. Masih ada. Kenapa kamu setuju aku jadi partner kamu? Kenapa ga minta yang lain lagi?" nara masih penasaran soal kejadian yang terjadi di hidup jihoon

Jihoon memikirkan kata kata yang pas agar nara tidak sakit hati "kamu mau jawaban bohong atau jujur?"

Nara bingung "ya jujur lah"

"Yakin??" jihoon lagi lagi mempermainkan nara. Gadis itu menjadi ragu akan jawabannya

"Kalau denger dua duanya boleh??"

"Hmmmmm bolehh" jihoon tersenyum melihat nara bimbang

"Yaudah kalo gitu aku mau denger jawaban yang bohong dulu" nara mempersiapkan diri untuk mendengarkan perkataan jihoon

"Jawaban bohong nya, karena aku gak mau semakin banyak orang yang tahu rencana aku sekaligus aku yang dibebasin dari wamil" ucap jihoon santai

Nara mengangguk anggukan kepala karena ia merasa jawaban itu masuk akal "kalau jujurnya??"

Jihoon tersenyum mesum. Ia mendekatkan dirinya dengan nara "kamu inget gak waktu pertama kali ketemu kamu pakai baju apa?"

Nara mencoba mengingat ingat baju apa yang ia pakai "hmmm kayaknya kemeja putih"

"Salah. Waktu itu kamu lagi pakai baju yang saat ini kamu pakai"

nara melihat baju yang di pakai "oh iyaaa, iya aku inget aku pake baju ini. Trus hubungannya apa?"

Jihoon masih tersenyum mesum "coba kamu lihat lagi badan kamu waktu pakai baju ini"

Nara melihat dirinya lagi. Ia meneliti satu satu "apanya sihh??"

"Coba lihat yang paling menonjol" jihoon memberikan clue

Nara masih melihat tubuhnya sendiri "menonjoolllll hmmmm. Aaaaaahh" nara seketika menatap jihoon tajam. Sedangkan yang ditatap hanya tertawa

"Dasar mesum!!" umpat nara kepada jihoon

"Hahahaha tapi emang bener ini kamu menggoda banget waktu itu"jihoon menoel payudara milik nara

Nara segera menjaga jarak dari jihoon "pantes waktu pertama kali sex kamu cuma muji payudara aku. Emang obses ama payudara aku ternyata"

Jihoon tak bisa berkata apa apa lagi. Ia hanya bisa menatap nara yang sedang kesal

"Nar, udah selesai kan?" tanya jihoon dengan nakal

"Apanya??" nara bingung apa yang jihoon maksud

"Ituuuuu" jihoon memberikan petunjuk lewat matanya yang melirik lirik ke arah vagina nara

Nara memutar bola mata malas "iyaa udah. Kenapa emang? Mau??" sekarang gantian nara yang tanya ke jihoon

Jihoon tersenyum menunjukan deretan giginya "mau bangetttttt"

"Ntar dulu aku belom terangsang"  ujar nara menggoda jihoon

Tanpa aba aba, jihoon langsung membopong nara kedalam kamar

Jihornie Not JihoonieTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon