"Lalu... lalu kenapa?"

"Aku hanya ingin membantumu," ucap geto, pria ini terlihat serius.

Misoo terdiam sejenak, "dengan membuatku membunuh anakku sendiri?"

Geto menghela napasnya seraya mengalihkan pandangannya.

Pria itu kemudian mendecak pelan, "tidak. Lupakanlah, kau tidak perlu meminumnya. Tapi–"

"Tapi?"

"Aku mempunyai adik perempuan," ucap geto, "ia dinikahkan dengan seorang bangsawan tua kaya raya. Sama sepertimu, dia pasrah dan menganggap itu adalah jalan terbaik baginya yang diberikan tuhan. Tapi setelah memiliki anak dari bajingan itu, adikku meninggal karena depresi."

Misoo terdiam dengan kedua bola mata yang membulat, ia terkejut.

"Maafkan aku," ucapnya.

"Tidak perlu. Aku hanya ingin mengatakan bahwa, jangan menyerah pada takdirmu, misoo. Aku tidak mengatakan ini karena kau sahabat dari sahabatku," pria itu kemudian terdiam sejenak, "aku– sampai jumpa."

Flashback end

Satu tahun berlalu.

Waktu yang singkat bagi misoo.

Gadis itu mulai bisa kembali berdiri di kedua kakinya, ia pikir.

Dan ia belum juga mengandung anak untuk makiboto.

"Tuan, kau akan pulang malam ini?" Tanya misoo.

Makiboto meliriknya dengan tatapan jijik bercampur kesal. Pria ini mulai berpikir bahwa misoo mandul.

Misoo lalu tersenyum, gadis itu memeluk lengan makiboto, "aku akan menyediakan makan malam yang enak dan air panas untuk relaks."

Makiboto lalu menghela napasnya berat. Ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa mengusri gadis ini dari kediamannya setelah tak kunjung juga mengandung anaknya.

"Baiklah, sediakan untukku. Aku pergi dulu."

Misoo tersenyum seraya melontarkan ucapa doa agar sang suami pulang dengan selamat seraya melambaikan tangannya.

"Wah, bukankah mereka berdua sangat manis? Lelaki yang cuek namun nyonya misoo sangat baik hati dan penurut!" Bisik salah seorang pelayan.

"Betul, kau bisa lihat tuan makiboto yang terlena ketika nyonya–"

"Hey! Dia bisa mendengarmu tahu!"

Lalu misoo berbalik dan tersenyum pada para pelayan.

"S-s-selamat pagi nyonya!"

Misoo hanya mengangguk tanpa sepatah katapun lalu pergi memasuki kediamannya.

Tiap langkah yang ia ambil, makin memudar senyuman yang terpatri di paras cantiknya. Kilatan tajam terlihat dikedua bola mata obsidian sang gadis.







"Yah, misoo belum juga bisa memberikanku keturunan, apa wanita ini mandul? Hahahahaha!"

Susulan tawa yang lain terdengar, membuat misoo tertunduk malu.

Malam ini, keluarga nya yang termasuk ayah, ibu dan kakanya laki-lakinya datang untuk makan malam. Beserta keluarga dari pihak makiboto.

Kabuto, ayah dari misoo. Dengan pakaian mewah miliknya, tersenyum paksa. Merasan direndahkan dengan berita misoo yang belum juga mengandung anak dari makiboto.

Kakanya yang berada diseberang meja menatapnya kesal, "memalukan," itu kira-kira yang bisa misoo tangkap dari gerakan mulutnya.

Pria tidak berguna.

𝐕𝐞𝐧𝐠𝐞𝐚𝐧𝐜𝐞 | jjk x oc (Draft)Onde histórias criam vida. Descubra agora