5. udah sold out

3 1 0
                                    

"latihan gue akhiri sampai disini ya, jangan lupa buat yang tadi masih banyak yang salah gerakan diperbaiki ditingkatkan lagi latihannya, kalian bisa sambil latihan dirumah, terutama lo sha, gue liat liat lo tadi banyak kagok nya." Mika berkomentar didepan barisan para anggota cheerleader menatap Shasa sambil berkacak pinggang.

"sorry mik, gue kurang fokus tadi." mika hanya mengagguk kemudian membubarkan para anggota cheerleader. tidak lupa untuk berdoa terlebih dahulu, sebelum mengakhiri kegiatan ini. 

"sha, ikut gue yuk. ke segerin, beli minum." mika merangkul shasa yang tengah menuju gerbang sekolah unuk berpulang.

"gak ah. lagi bokek gue, uangnya habis buat beli skincare tadi malam."

"muka lo tuh udah licin anjir, lo mau selicin apalagi?"

"selicin sanlight." 

mika tertawa, tidak lucu memang, dianya saja yang receh.

"udah lo ikut aja, gue bayarin, tapi ada syaratnya." mika menepuk bahu shasa pelan.

"idih gak ikhlas lo mau bersedekah minta imbalan!"

"yaellah sha ini namanya simbiosis mutualisme!"

"suka suka lo deh, apaan emang"

"gue bayarin es taro, tapi lo spil sincare lo, gimana?" tawar mika, dia ini selalu penasaran produk apa yang shasa kenakan sampai kulitnya menjadi putih bersih dan mulus, padahal awal masuk sekolah shasa ini dekil sekali.

shasa tampak berfikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk tanda seuju, "deal"

mika tersenyum girang, lantas menggandeng shasa menuju cafe segerin yang berada tepat didepan sekolah mereka. 

sesampainya disana, keduanya menjadi pusat perhatian pengunjung, yaiyalah, orang mereka lagi pakai baju cheerleader yang udah pasti mini dan terlihat seksi. tapi mereka cuman cuek bebek. sudah biasa jadi pusat perhatian.

"mas, pesan choco hanzelnut satu sama taro ya, take away aja." 

mas-mas kasir mengiyakan, keduanya kini duduk di kursi yang telah disediakan sembari menunggu pesanan datang. dan entah jodoh atau apa ekor mata shasa melihat Ranu yang baru saja memasuki cafe tersebut, ia langsung menoleh, bagai gerakan slowmosion ranu dengan tubuh tegapnya berjalan menuju kasir dengan setelan kantornya yang sial dimata shasa itu terlihat seksi. mulutnya sudah terbuka siap menyapa sampai akhirnya menutup kembali saat melihat seorang wanita dengan paras anggun datang setelah ranu masuk dan menggandeng tangan laki laki itu sambil tersenyum. shasa mendelik. 

"anjir glowing banget tuh mba-mba pacarnya? bodiynya seksi anjing!" gumamnya tanpa sadar. matanya terus mengamati dua sejoli itu, sampai akhirnya ranu menoleh padanya dan terjadilah eye contak. shasa ingin menyapa tapi entah kenapa mulutnya membisu saat retra matanya melihat tangan wanita itu kembali mencengkal lengan ranu. sedangkan ranu mengamati pakaian yang shasa pakai, kakinya sudah siap melangkah, namun wanita itu lebih dulu menariknya menuju kursi untuk duduk. 

"pesanan atas nama mika" berender itu bereriak menyadarkan shasa dari rasa penasarannya terhadap dua pasang yang ada tepat di depannya itu.

" saya mas, ayo sha balik." shasa memangguk, lantas mengikuti mika.

sebelum dirinya benar benar keluar dari cafe ini, ia menyempatkan melirik ranu. hatinya mendadak terkena serangan batu, perih boss.

"anjingg!" umpatnya tanpa sadar kala melihat wanita itu mengusap bibir ranu, ranu dan wanita itu terlihat serasi. shasa harus apa kalau benar mereka sepasang kekasih? baru juga mau menjalankan misi, eh udah gagal aja. sialan. 

MINORWhere stories live. Discover now