Dari ucapan Adel sudah Vino yakini jika sekarang perasaannya di tolak pelan-pelan. " Aku nggak nyangka kamu bisa suka sama aku."

" Maaf tapi aku nggak bisa, lagi pula sekarang aku udah punya pacar,"

Terlihat dari wajah Marvin yang sedikit terkejut. " Pacar? Siapa?" Tanyanya penasaran

" Orang yang selama ini aku kejar, yang selama ini aku pikir nggak bisa aku gapai sekarang aku bisa menggapai nya,"

" Jangan bilang pacar lo Marvin?" Ucap Vino sedikit di tekan

" Tidak ada lagi orang yang aku kejar selain dia,"

Sakit hati? Itulah yang saat ini ia rasakan. Orang yang ia suka dan sayangi berpacaran dengan teman dekatnya sendiri, tuhan memang adil tidak bisa ku dapatkan tapi temanku bisa mendapatkan nya.

" Oh kalau begitu selamat," Ucapan selamat dari Vino kepada Adel.

Adel membalas uluran tangan Vino. " Maaf gw ganggu waktu belajar lo. Lo bisa kembali ke kelas lagipula bel masuk sebentar lagi."

Perasaan tak enak di dalam hati Adel terus menghantuinya. Adel benar-benar  tidak menyangka jika kedekatan nya dan Vino mendatangkan perasaan, ini bukan sepenuhnya kesalahan Vino karna ini adalah hak dia untuk mencintai siapa yang dia suka.

" Aku ke kelas duluan yah kak,"

" Iya nggak papa," Vino berusaha tersenyum walaupun hatinya melarang tersenyum

" Tapi kakak nggak marah kan sama Adel?"

" Nggak lah masa marah. Katanya mau ke kelas,"

" Aku duluan Assalamualaikum,"

" Waalaikumsalam,"

Adel pergi dengan kecanggungan dan tak enak. Di sepanjang jalan dan belajar Adel tidak bisa fokus.
Gw suka sama lo! Terus menghantuinya hingga jam terakhir pun masih menganggu.

Bel pulang berbunyi ntah ada angin apa Irene mengajak Adel ke rumah sakit untuk jenguk Marvin. Adel awalnya penasaran karna tidak biasanya Irene mengajak nya jenguk Marvin.

" Irene lo punya ati nggak sih. Udah tau Adel suka banget sama tu ice, lo malah bersikap seakan-akan lo yang suka sama tu ice," Ucapan Kiara berhasil menyadarkan Adel

" Kiara ada benarnya juga. Apa Irene suka sama kak Marvin? Tapi kalau ia kenapa nggak bilang? Dan kenapa dia malah ngedukung aku," batin Adel

" Lo jangan berpikir buruk dulu dong. Lo jangan ngerusak persahabatan gw sama Adel, gw cuman mau jengguk Marvin aja lagi pula gw kan ajak Adel juga gw tau kalau dia juga mau jengguk Marvin. Yakan Del?" Tanya Irene menatap Adel

Adel hanya tersenyum dan mengangguk pelan. " Terserah lo aja deh. Gw cape debat sama orang yang nggak mau ngalah kaya lo." Ucap Kiara ketus

" Udah_ udah kenapa malah debat disini sih? Mau jengguk kan? Yaudah ayok,"

Irene menarik Adel dan bergegas pergi yang di susul Kiara. Dari belakang tiba-tiba ada klakson mobil, kaca mobil itu terbuka menampilkan Justin dan Vino disana.

Melihat Vino membuat Adel teringat lagi kejadian tadi pagi dimana Vino menyatakan perasaannya.

" Woy mau kemana?" Tanya Justin dengan mulutnya yang asik mengunyah permen karet

" Kepo lu bapak gw juga bukan!" Sahut Kiara dengan nada tinggi

" Diem lo anak jelangkung. Gw nggak nanya lo,"

" Wah kurang ajar. Bukan berarti lo kakak kelas gw, lo bisa seenaknya sama gw!"

" Dasar culun palsu," Gumam Justin yang masih terdengar jelas di telinga Kiara

STARWhere stories live. Discover now