"Kelakuanmu itu mengingatkanku pada domba milik tetanggaku!"
Yang Jungwon lokal AU
[On Going]
✧༺♥༻✧
Mulai : 2 Agustus 2022
Selesai :
**✿❀ ❀✿**
Highest rank :
#1 in Fabel
#3 in Wayzeni
#7 in Yang
#31 in yangyang
#33 in hwang
#75 in once
Seharian ini Nanda belum beranjak dari tempatnya duduk. Padahal dia nglemprak¹ di lantai. Para emban yang datang hanya bisa duduk. Tidak ada yang berani berdiri. Jika ada yang datang, mereka akan berjalan dengan lutut untuk menghormati sang ratu.
Mata sang ratu sembab. Hidungnya memerah setelah satu jam menangisi keadaan putra bungsunya.
Sedangkan yang sedang ditangisi berusaha menghibur ibunya. "Udah Bunda. Jaka mboten nopo nopo² kok. Yang jadi domba kan Jaka. Kenapa Bunda yang nangis?"
Plak!
Nanda menampol pelan kepala domba Jaka. "Ya Bunda nangisin kamu lah, Le! Ibu mana yang gak nangis putranya jadi hewan? Domba lagi. Kenapa gak sapi gemuk aja biar bisa dijual?"
"Kirain gak terima anaknya jadi hewan. Ternyata bukan. Majikan kita emang unik ☺" - suara hati para emban.
"Yo Jaka ndak tau to Bunda. Tunggu aja bentar lagi, Mas Yahya, Ayah, sama Jailani lagi nyari kakek penjual keong itu. Kalo udah ketangkep, cari solusi," ucap Jaka.
"Hiks. Yowes."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ditempat Yahya & Pengawal
Mereka terus menanyakan kepada para rakyat atau pengendara yang sedang lewat.
"Tau kakek ini gak. Badannya bulet, rada suka ngegas dikit. Terus jual keong?" tanya salah satu pengawal pada penjual jamu.
"Gak."
Yahya yang sedang memantau memijit pelipisnya. Stress dia tuh. Kata Jailani orangnya badannya gede. Tapi ini kok kayak nyari semut, gak ketemu ketemu soalnya.
Belum lagi gangguan lain berupa suara-suara nyaring yang mengerubunginya.
"Kyaaa! Yaampun Pangeran Yahya ganteng banget sumpah! Pangeran ngapain kesini? Pangeran nyari pendamping hidup? Saya bersedia kok!"
Yap, keberadaan cewek-cewek yang suka gak sadar diri.
"Permisi ya, ciwi-ciwi. Saya ini pangeran loh, kok kalian kayak ketemu oppa-oppa aja saya diteriakin gini."
"Gapapa. Selama kamu ganteng, kamu adalah oppa!" ucap salah satu ciwi-ciwi yang diketahui bernama Letta.
"Oppa ya?" gumam Yahya.
Yahya berpikir sebentar. Ada peluang ini. Muehehe.
"Ah gini!" Yahya menepuk tangannya membuat ciwi-ciwi berhenti ribut. "Siapa aja yang bisa nemuin kakek-kakek bertubuh gendut, bulet, pendek, terus jualan keong gondang. Dan berhasil dibawa ke istana dalam keadaan sehat walafiat, bakalan dapet hadiah berupa foto bareng saya. Dan, ekslusif dapet tandatangan saya!"