"Kelakuanmu itu mengingatkanku pada domba milik tetanggaku!"
Yang Jungwon lokal AU
[On Going]
✧༺♥༻✧
Mulai : 2 Agustus 2022
Selesai :
**✿❀ ❀✿**
Highest rank :
#1 in Fabel
#3 in Wayzeni
#7 in Yang
#31 in yangyang
#33 in hwang
#75 in once
Seharian ini Jaka hanya berada di kebun istana. Didalam kandang yang didesain khas untuk Pangeran Domba. Tanah yang tidak becek dan bersih. Disekelilingnya terdapat rumput-rumput istana yang hijau dan segar (menurut makhluk sejenis domba).
Ya bagaikan rumah mewah tapi ditakdirkan menjadi anak tunggal. Tidak ada teman.
Gapapa kali gaada temen, daripada punya temen tapi ada pas butuh doang, wkwkwk.
Pelayan hanya mengawasi dari jauh sambil mengobrol dengan sesama pelayan. Anggota kerajaan juga sedang sibuk. Hari ini pun, Yahya pulang cepat dari kuliah khusus kerajaan. Biasanya dia akan jalan-jalan dahulu bersama teman-temannya ketimbang memilih pulang cepat.
Jaka kan juga pengen punya temen ngobrol...
Ngajak siapa ya?
Disini khusus buat peliharaan anggota kerajaan sih. Ada kelinci milik ibunya yang merupakan hadiah dari saudarinya, kucing hutan milik ayahnya, Anna milik Yahya, dan Jaka sendiri.
Letak kandang Nano (kelinci Nanda) & Hayu (kucing Louis) lebih jauh jika dibandingkan dengan letak kandang Anna dengan tempat Jaka saat ini.
Yakali ngajak ngobrol Anna. Di ngap nanti. Kalau kata Mail sih, tinggal ngep.
"Eh?"
Pintu belakang kebun istana terbuka. Heuheu, kesempatan buat Jaka untuk healing ala domba sebentar.
Dengan hati-hati, Jaka melompati pembatas kandangnya. Lalu mulai melangkahkan kakinya menuju luar istana.
Baru beberapa meter berjalan, Jaka melihat tumpukan yang sangat indah menurut pandangan matanya sekarang.
Dia menenggelamkan dirinya diantara tumpukan indah yang ternyata adalah rumput segar dari wilayah kerajaan.
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Suasana pasar hewan di siang hari terasa sangat panas dan sibuk. Ada yang sedang melakukan transaksi, promosi, atau menerima rumput pesanan seperti yang dilakukan oleh bapak bapak buncit ini. Sebut saja namanya Bapak Solihin.
Dia sedang memantau kerja para anak buahnya untuk memindahkan rumput pesanannya ke bagian pakan ternak. Salah satu dari anak buahnya menghampiri.
"Berapa semuanya?"
"5 iket bos!"
Si distributor tampak kaget dengan penuturan anak buah. "Masa sih? Tadi bener 7 iket!"