MARK

201 50 0
                                    

Jam 4 dini hari dahyun memutuskan untuk keluar dari rumah keluarga minho.

Menghampiri dahyun masa lalunya dan pergi dari sana. Menggunakan mobil yang salah satu kaca spionnya sudah hancur.

Dahyun mengatakan jika minho memerintahkannya untuk mencari tahu siapa dalang dibalik penyerangan ini.

Namun dahyun masa lalu langsung menyanggah, menemui suho dan mengancam pimpinannya itupun tidak akan membuahkan hasil. Karena suho pun tidak tahu siapa yang sudah membayarnya.

Yang suho tahu hanyalah ada perintah dan uang masuk.

Selebihnya tidak ada perkenalan atau apapun.

"Lalu bagaimana caranya kita tahu?" tanya dahyun

Mereka berdua sama-sama diam, keduanya berpikir keras. Sampai akhirnya mereka sama-sama teringat akan satu nama.

Jackson. Seorang pemimpin perdagangan Pasar Gelap di negara Korea, komunitas perdagangan bawah tanah atau Black Market, di mana semua perdagangan diselenggarakan tanpa melalui regulasi instansi perpajakan atau tidak mematuhi peraturan atau hukum perdagangan, seperti selundupan, ekonomi bayang-bayang, ekonomi hitam, wilayah perdagangan Mafia atau ekonomi paralel.

Tidak bisa mencari tahu siapa dalang dari penyerangan ini, mereka memutuskan untuk mencari tahu tentang minho. Mencari kemungkinan minho menjadi salah satu incaran pengusaha bawah tanah.

Mengingat jika minho adalah salah satu pengusaha ternama. Dengan banyak landmark yang dia punya.

"Jackson," ucap mereka berdua kompak.

Membuat keduanya saling pandang sejenak dengan senyum yang mengembang.

Lantas dahyun masa lalu pun semakin mempercepat laju mobilnya, ia menginjak pedal gas semakin dalam. Seolah saling mengejar dengan cahaya matahari yang mulai terbit.

Belum genap jam 6 pagi ia sampai di markas Jackson.

Dahyun turun seorang diri, sementara dahyun dari masa lalu memutuskan untuk sembunyi. Pamor dahyun sebagai pembunuh sudah banyak diketahui di dunia gelap ini.

Kedatangannya sontak membuat semua penjaga mengangkat senjata.

"Aku hanya ingin bertemu dengan tuan Jackson, kalian bisa selalu mengawasi ku jika tidak percaya," ucap dahyun yang tidak ingin ada keributan disini.

Para penjaga di sana siaga, namun tetap mengizinkan dahyun untuk masuk, hingga akhirnya ia sampai di ruang Jackson

Setelah meletakkan banyak uang di atas meja Jackson, dahyun pun langsung mengutarakan maksudnya datang kesini.

Tentang minho dan semua informasinya.

Jackson mengukir senyum smirknya, ia mengepulkan asap tembakau dari mulut.

"minho memang masih jadi pembicaraan hangat di perdagangan bawah tanah," jawab Jackson setelah dahyun selesai berucap.

"Di masa depan tambang minyak minho akan menjadi satu-satunya tambang minyak terbesar di korea, karena lokasinya berada paling bawah diantara semua penambang. Minyak-minyak akan mengalir ke tambang minho," jelas Jackson apa adanya.

"Banyak pedagang yang sudah mengajukan pembelian itu pada minho, namun minho selalu menolak mengatakan jika kelak tambang itu akan ia wariskan pada anak perempuannya, sana."

Dahyun diam mendengarkan.

"Apa kau mulai mengerti sekarang?" tanya Jackson menatap dengan seringai yang tak hilang-hilang.

"Lalu siapa yang paling berniat untuk membeli tambang itu? atau bahkan mengambilnya dengan paksa?"

Jackson tergelak.

"Dia bukan orang yang mudah untuk kau hadapi dahyun, Mark. Dia adalah Mark. Tanpa melewati ku dia ingin memiliki tambang itu," jelas Jackson membuat dahyun menelan ludahnya dengan kasar.

Mark adalah pemimpin sindikat mafia di korea. Siapa yang tidak mengenalnya, pria licik yang memiliki seribu cara untuk memperdaya musuhnya.

Komplotan mark memang bukan pembunuh, namun dengan kelicikannya ia bisa membunuh siapa saja.


















Jangan lupa vote ya

[END] Time PassageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang