10

1.1K 121 4
                                    

4 Hari kemudian......






"Apaansih!!! Ganggu banget deh." Sejak tadi Reyhan merasa jengkel dengan Saga yang terus menerus menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah kata.

"Sana pergi!!! Ngapain ke sini??? Bukannya lo lagi liburan sama keluarga besar?" Reyhan mendorong tubuh Saga untuk menjauh darinya.

"Lo tahu?" Saga sama sekali tidak tahu bahwa Reyhan telah mengetahui semuanya sebelum mereka pergi berlibur.

"Ehm nggak juga sih, udah ih ngapain masih di sini. Pergi nggak lo?!!!"

"Siapa lo nyuruh gue pergi seenaknya???"

"Ya lo siapa gue seenaknya masuk ke sini."

"Gue abang lo."

"Y-ya g-gue bukan siapa-siapa lo. Makanya pergi dari sini. Lo mah susah banget di ajak ngomong."

"Mau apa lo???" Tubuh Reyhan seketika menegang ketika Saga mendekat ke arahnya. "Diem. Istirahat. Jangan banyak ngomong. Lama-lama melipir tuh mulut lo." Saga menarik selimut sampai menutupi dada Reyhan. Kemudian ia berjalan ke arah sofa yang tak jauh dari ranjang sang adik. Ia merebahkan tubuhnya yang terasa pegal.









'Kapan gue sembuh kalo gue ketemu terus sama nih orang. Ayolah siapa gitu bantu gue ngusir, bawa pulang juga nggak papa. Nggak usah dibalikin kalo bisa. Eh jangan deh, ntar gue yang digorok mama. ' Batin Reyhan.


__________________________________________






"Jay, kenapa Saga belum balik ya? Katanya cuman sehari dia balik ke rumah. Ini udah hampir seminggu tapi dia nggak balik-balik." Tanya Demian pada anaknya. Ia ikut merasa cemas ketika cucu barunya belum kembali pada mereka.

"Nanti coba Jay hubungin Saga pa. Tenang aja, Saga pasti baik-baik aja." Jay berusaha menenangkan keluarganya dengan kalimat yang sebisa mungkin menghilangkan kecemasan pada mereka.

"Mas!!!"



"Tania? Ada apa sayang? Jangan berlari seperti itu, bagaimana jika kau terjatuh?"

"Saga baru saja menghubungiku mas. Katanya kemungkinan ia tidak akan kembali ke sini mas. Ada urusan yang menghalanginya untuk kembali berlibur bersama kita."


"Apa dia mengatakan penyebabnya secara jelas?"

"Tidak. Ia hanya mengatakan itu saja."

"Baiklah, jika kalian masih ingin berlibur di sini silahkan. Kemungkinan aku dan Tania akan pulang terlebih dahulu." Jay menatap satu persatu anggota keluarga besarnya.








"Anak-anak masih ingin bermain di sini, kami akan kembali minggu depan." Ujar Olivia, kakak perempuan satu-satunya Jay Adhitama. "Baiklah papa dan mama akan kembali bersama Olivia saja." Sahut Demian sesaat setelah mendengar penyataan anak keduanya.



__________________________________________



"Bagaimana kondisi Reyhan David?" Claritha dan Andrian begitu cemas ketika mendengar kabar tentang kondisi Reyhan saat ini. "Kondisinya sudah membaik om, tapi dokter masih harus terus mengawasi perkembangannya." Jawab David ketika Andrian bertanya padanya.

"Om dan tante ingin menjenguk Reyhan, apa boleh David?" Claritha bertanya untuk meminta izin menjenguk Reyhan.



"Ah tentu saja boleh tante. Nanti David kabari Reyhan terlebih dahulu." David sempat gugup ketika Claritha bertanya, sebab ia sebenarnya tidak memiliki kewenangan untuk mengizinkan atau tidak Reyhan untuk dikunjungi.

PAIN [END]Where stories live. Discover now