12

216 31 18
                                    

long time yeahhh 🙏


LIGHT






"MARK! Lo denger gue kan Mark! Sadar Mark! Arrrgh!" Teriakan dan tangisan Haechan yang frustasi dengan kondisi Mark yang dinyatakan kritis membuat kekalutan Jeno, Jaemin, Taeyong, Renjun dan Karina yang langsung datang ke lokasi kecelakaan ketika ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





"MARK! Lo denger gue kan Mark! Sadar Mark! Arrrgh!" Teriakan dan tangisan Haechan yang frustasi dengan kondisi Mark yang dinyatakan kritis membuat kekalutan Jeno, Jaemin, Taeyong, Renjun dan Karina yang langsung datang ke lokasi kecelakaan ketika seorang polisi menghubungi Haechan. Lokasi kecelakaan Mark dan Tzuyu sangat dekat dengan kampus mereka sehingga tak perlu banyak waktu untuk mereka datang. Sementara Tzuyu sudah dibawa naik ambulan dengan Yujin dan Doyeon yang menemaninya. Tak jauh seperti Mark, Tzuyu juga terluka parah dan tak sadar diri.

"Dok, selametin temen kita Dok!" teriak Haechan yang sejak datang awal terus teriak minta Mark bangun. Mark belum dipindahkan ke ambulan. Kondisinya yang bisa dibilang sekarat membutuhkan penanganan medis ditempat terlebih dulu.

"Lo bisa berhenti teriak gak Chan! Lo bikin kita semua panik!" Tegur Renjun, jangan tanya gimana Renjun. Matanya sudah sembab karena pada dasarnya dia juga cengeng.

Jaemin merangkul Haechan, memberikan kekuatan pada laki-laki itu. Siapapun tau, hubungan Mark dan Haechan bahkan lebih dekat dari saudara kandung sekalipun.

"Jen, gue takut." Ucap Karina dipelukan Jeno. Jeno mengusap rambut panjang gadis itu. Ia juga pengen nangis, tapi ia harus menguatkan teman-temannya dan Karina.

"Semua tenang dan tetap berdoa. Mark udah bisa dibawa ke rumah sakit." Taeyong yang sejak tadi berkomunikasi dengan dokter dan selalu ada disisi Mark memberi sedikit hawa lega ketika mereka perlahan melihat tubuh Mark masuk ke ambulan dan mereka segera mengikutinya dengan mobil Taeyong ke rumah sakit.

Sementara itu dirumah sakit, Yujin berhasil menghubungi Minju dan sekarang baik Minju dan orang tuanya sudah ada di rumah sakit menunggu Tzuyu yang langsung di operasi. Tangisan Mama Tzuyu dan Minju tak berhenti terdengar, sementara Doyeon dan Yujin masih berusaha menghubungi orang tua Mark dan berada di pintu rumah sakit menunggu ambulan Mark tiba.

Hari ini, seperti badai buat mereka. Dua sahabat yang mereka cintai mengalami kecelakaan parah. Hari ini seperti musim kemarau yang kering buat mereka. Semuanya diam dan hanya ada air mata.

"Kata Dokternya, anak Tzuyu gak selamet Jin." Ucap Doyeon lirih kepada Yujin, Yujin mengangguk dengan menahan tangisnya walau ia gagal seperti Doyeon.

"Gue harap, Mark bisa bertahan buat nguatin Tzuyu." Tambah Doyeon lagi,

"Kok lo ngomong gitu. Mark kudu selamet!"

Doyeon kembali meneteskan air matanya lebih deras, mengingat gimana kondisi Mark terakhir kali ia melihat tadi sebelum naik ambulan Tzuyu, " gue takut Jin."

Yujin memeluk Doyeon dan mereka hanya bisa saling menguatkan satu sama lain. Ini realita buruk. Kenyataannya baik Tzuyu dan Mark sama-sama sedang berjuang untuk hidup lagi.

LIGHT -  [MARK-TZUYU]Where stories live. Discover now