🥀Perubahan

359 66 37
                                        

Didalam ruangan terlihat sosok pria rupawan sedang kerkutat dengan berkas di atas meja. Pria dengan postur tubuh tinggi dan tegap, walau berbalut kemeja putih ototnya tercetak jelas menandakan jika pria tersebut memiliki kebiasaan hidup baik dan sering berolah raga. Sorot mata yang tegas, alis hitam, hidung mancung dan bibir tipis. Sebutlah pria itu tampan dan sempurna.

Dialshaka rajash baskara. Panggil saja Alshaka. Pria yang sudah menikah beberapa bulan lalu. Pria yang lebih banyak melakukan kesibukan dengan pekerjaannya dibanding keluarganya. Walaupun disibukkan oleh pekerjaan. Selama berada di luar kota, Alshaka tidak pernah bermain api.

Alshaka menghela napas panjang seraya memijat pelipisnya. Tangannya tetap sibuk dengan berkas dimejanya.

"Bagaimana keadaan rumah?." tanya Alshaka kepada asisten pribadinya.

"Tidak ada masalah, Tuan." Jawab singkat Ragas.

"Silam?"

Ragas sedikit terkesiap. " Nona Silam...saya mendapat laporan dari pelayan jika Nona Silam berubah belakangan ini, Tuan." Ragas menjelaskan menurut informasi yang ia dapat.

Alshaka berhenti dengan kegiatannya. Memandang asistennya dengan insten.

"Berubah? Bagaimana maksudmu?."

Ragas mengambil ponsel di saku celananya. Berjalan mendekat kearah Alshaka lalu menyodorkan ponselnya kepala Tuannya.

Alshaka melihat itu. Melihat beberapa foto istrinya bersama dua pelayan sedang berjalan di sebuah mall. Cukup melihat Alshaka mengembalikan ponsel kepada sang pemilik.

"Baiklah, tetap awasi keadaan rumah." Lalu Alshaka disibukkan kembali mengurus berkas-berkasnya.

"Permisi, Tuan." Ragas membungkuk 90°. Hendak pergi dari ruangan Alshaka.

Sebelum benar-benar menghilang. Alshaka kembali bersuara. "Silam..."

Ragas kembali menghadap Alshaka sekedar mendengar ucapan Tuannya.

"Iya. Tuan?,"

"Awasi dia dan beri tahu aku apa saja yang dilakukan gadis itu." Ucap Alshaka tanpa menatap lawan bicaranya.

"Baik, Tuan. Saya permisi." Lalu Ragas melenggang pergi dari ruangan Alshaka.

🥀

Silam berjalan di sebuah mall di ikuti dua wanita yang berstatus sebagai pelayan. Leni dan Dela.

Tujuannya ialah toko pakaian, ia sudah keluar masuk tokoh berbeda-beda hanya untuk mencoba berbagai jenis model pakaian dan jika menurutnya cocok, maka ia akan membelinya.

"Leni, Dela ini," tunjuk Silam pada puluhan paperbag di atas meja kasir. "Tolong kalian taruh di mobil, ya."

"Baik, Nona." Jawab semangat Leni dan Dela.

Ketika Silam melenggang pergi terlebih dahulu. Leni dan Dela membawa barang hasil belanja Silam. Sebelumnya mereka melongo dengan barang yang sangat banyak. Namun setelah itu, mereka mengerti mengapa Majikannya itu membeli banyak sekali pakaian. Tentu saja untuk mengganti semua pakaian lama yang berada di rumah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The second gift of lifeWhere stories live. Discover now