"Apapun yang aku lakukan saat ini aku akan menanggung semua resiko nya nanti, maafkan diriku hyung. Ini semua aku lakukan untuk membalas sakit hati ku atas kehilangan dirimu," ujar nya dengan mata yang berkaca-kaca.
Namun tak berselang berapa lama tiba-tiba saja pintu ruang rawat milik Renjun terbuka dan menampilkan seseorang dengan sebuah ponsel di tangannya, "orang bodoh ini mencarimu."
Renjun langsung menerima ponsel tersebut, "ya hyung ada apa?"
Di seberang sana terdengar suara seseorang yang terlihat sedikit ketakutan, "bocah sialan itu bangun setelah aku menyuntikan cairan racun ke dalam air infusnya kau tau? Menurutmu apakah itu wajar hah?!"
"Bagaimana bisa hyung!" Teriaknya dengan rasa terkejut dan tak percaya.
"Ada apa?" Saut seseorang yang berada di sebelah Renjun.
Pria itu dengan cepat menggelengkan kepala nya, "bukan apa-apa hyung hanya masalah kecil saja."
Setelah menjawab pertanyaan prang tersebut Renjun kembali berbicara dengan orang yang berada di sambungan telepon itu lebih pelan, "hyung tenang saja jika barang bukti sudah hyung hilangkan kau tidak perlu khawatir hyung. Kita gunakan plan B," bisiknya pelan.
Tak berselang lama sambungan telepon itu langsung terputus, "ini hyung terimakasih."
Hendery menerima ponsel miliknya kembali, "apa yang kalian bicarakan tadi? Kalian menyembunyikan sesuatu dari ku?"
Kepala itu menggeleng dengan cepat, "tidak ada hyung! Tadi hanya sebuah masalah kecil dan hyung tidak peru khawatir."
"Baiklah, aku percaya itu namun jika sesuatu yang besar terjadi dan kalian menyembunyikannya dariku aku tak akan mau lagi membantu kalian, ingat itu." tegasnya pada pria kecil di hadapnya itu.
Senyum manis pria itu berikan kepada Hendery sebagai balasan, "ya sudah aku akan kembali ke ruangan ku sebelum kekasih mu itu datang."
"Hah? Siapa Mark?" Tanya Renjun.
"Siapa lagi memang nya? Aku sempat melihat kalian tertidur dengan saling berpelukan, kau terlihat begitu nyenyak tuan muda.." ejek nya pada orang itu.
Terlihat pria itu nampak malu-malu setelah mendengar apa yang Hendery ucapkan itu, "sudah lah hyung kau harus segera keluar sekarang karena pasien mu pasti sudah menunggu dokter ini untuk memeriksa nya!"
Tawa renyah pun terdengar dari bibir milik Hendery saat melihat pria yang ada di depannya itu terlihat malu, "baiklah.. baiklah aku keluar, jangan lupa jika ada apa-apa langsung hubungi hyung oke!"
"Eung, siap hyung.. bye! Selamat bekerja hyung, fighting!!" ucap Renjun penuh semangat.
"Byee tuan muda, selamat menunggu pangeran mu datang!" Balas Hendery sebelum ia keuar dari ruangan tersebut.
Di saat Renjun sedang menunggu kedatangan Mark, ternyata di tempat lain saat ini Mark tengah bergelung manja bersama dengan suami kecilnya dengan penuh kehangatan.
Pelukan hangat itu terlihat begitu erat, kegiatan panas malam kemarin membuat semua nya kembali ketempat semula dimana Mark seharusnya berada dan kembali ke rumah yang sebenarnya.
Kelopak mata itu terbuka dengan perlahan, senyum tipis nan manis itu terlihat begitu teduh di saat dirinya membuka mata dan menatap bahwa poros hidupnya tengah tertidur dengan nyenyak di dalam dekapnya.
Cup!
"Indah.. benar-benar indah," ucapnya penuh dengan ke kaguman.
Kecupan lembut yang Mark berikan itu ternyata dapat membangun kan suami kecilnya itu, terlihat senyum indah terpatri di balik mata yang tertutup itu.
"Romantis sekali suami ku ini, apakah kau memandangi wajahku selama aku tidur? Seperti nya kisah cinta ku akan seperti cerita-cerita yang ku baca hihi," kekeh Haechan membuka mata nya perlahan membalas tatapan mata indah di depannya itu.
"Aku berjanji pada mu akan ku jadikan kisah kita jauh lebih indah dari cerita yang kau baca itu," ujar Mark dengan yakin.
Haechan yang mendengar ucapan Mark itu tersipu malu, semburat merah muda terlihat di kedua pipinya yang berisi itu hingga membuat Mark merasa gemas dengan suami kecilnya itu.
Cup! Cup! Cup!
"Jangan membuat ekspresi wajah seperti itu atau kau akan ku makan lagi Jung Haechan!" Mark menghujani kecupan di seluruh wajah Haechan dengan gemas.
Pria yang menerima kecupan penuh terus menerus dari suaminya itu lantas terkekeh geli, "ah Markue stop!! Itu geli Mark haha please beb stop!"
Cup! Cup! Cup!
"No, i wan't!" Jawab Mark yang masih sibuk menghujani kecupan di seluruh wajah suami kecilnya itu.
"Please stop Mark, kita harus segera bangun sebel–"
Tok! Tok!
"Haechan? Mark? Apakah kalian masih tidur sayang? Sarapan sudah siap, kalian ingin maid membawa nya ke kamar atau kalian turun?"
Mark dan Haechan saling melempar pandangan, "eomma?!" Ucap Haechan panik.
"Mark aku harus segera turun, eomma dan yang lain pasti sudah menunggu kita!" Lanjut Haechan yang mencoba melepas pelukan Mark darinya.
Sret! Bugh!
Tubuh Haechan di tarik pelan oleh Mark dan langsung jatuh limbung ke atas ranjang mereka kembali, "EOMMA DAN YANG LAIN SARAPAN TERLEBIH DAHULU, MARK DAN HAECHAN MASIH HARUS MENYELESAIKAN SESUATU!!" Teriak Mark dari dalam kamar miliknya.
Haechan yang mendengar teriakan Mark itu lantas melotot tajam ke arah suami nya itu, "Mark!" Ujar nya kesal.
Sebelum Mark mendengar nyanyian merdu suami kecil nya itu dengan cepat dia membungkam bibir milik Haechan dan melumat nya pelan menghiarukan teriakan sang ibu dari luar kamar yang berteriak untuk menyuruhnya segera turun atau memanggil maid untuk membawakan sarapan untuk keduanya.
"Dasar anak muda," ucap Taeyong pelan melenggang pergi dari sana.
TBC
YOU ARE READING
THE EVIL'S JAEYONG 2 {END}
Mystery / Thriller• BXB • MARKHYUCK • FAM'S • REVENGE • Bagaimana jadi nya ketika seseorang yang datang dengan tujuan untuk menghancurkan keluarga Jung Jaehyun untuk membalas kan dendam nya. "Jika aku tidak dapat melenyapkan salah satu dari mereka setidaknya aku dapa...
