06

6.4K 594 96
                                        

Saat dalam perjalanan setelah percakapan Mark dan lelaki muda tersebut selesai tiba-tiba saja lelaki yang duduk di sebelah Mark itu tak sadarkan diri, "hei bangun lah, ku mohon jangan membuat ku lebih khawatir!"

Tidak ada respon dari lelaki mungil tersebut, ia benar-benar kehilangan kesadarannya dan darah semakin banyak mengucur keluar dari pelipis milik lelaki tersebut tak lama setelah itu mobil Mark telah sampai di klinik yang Mark tuju dan Mark langsung menggendong lelaki muda tersebut masuk ke dalam, "suster tolong periksa keadaan nya!" Ucap Mark pada beberapa suster yang terlihat menghampiri mereka dengan ranjang untuk pria mungil yang ada di dalam gendongan Mark.

"Baik Tuan." Suster tersebut mendorong ranjang untuk masuk ke dalam ruangan periksa namun saat Mark ingin ikut masuk suster tersebut dengan sopan menyuruh Mark untuk menunggu di luar, "maaf tuan anda tidak bisa ikut masuk jadi mohon tunggu di luar," ucapnya.

Mark mengerutkan keningnya, "aku harus bersama nya aku ingin mengetahui keadaannya suster." Ucap Mark dengan penuh penekanan.

"Maaf tuan tapi anda tidak bisa," suster tersebut lantas berbalik dan menutup pintu ruangan tersebut setelah sang dokter datang.

Mark menjambak rambut nya frustasi, "fuck!" pikiran Mark melayang tak karuan memikirkan bagaimana keadaan lelaki yang tadi ia tabrak hingga dirinya melupakan seseorang yang juga sedang mengkhawatirkan nya di rumah.

Setelah menunggu beberapa saat dokter pun keluar dari ruangan, "maaf saudara dari pasien?"

"Iya dok! Bagaimana keadaan pasien?" Mark berdiri dari duduk nya dan langsung menghampiri sang dokter.

"Tuan.."

"Mark dokter."

"Ah baik, tuan Mark bisa ikut ke ruangan saya sebentar, ada beberapa hal yang harus saya bicarakan dengan anda." Dokter tersebut berjalan dan diikuti oleh Mark.

Sesampainya mereka berdua di ruangan milik sang dokter Mark kembali bertanya, "sebenarnya apa yang terjadi dok?"

"Jadi begini tuan Mark, luka yang pasien dapatkan akibat benturan yang cukup keras di kepalanya membuat pasien mengalami cidera pada otak nya dan lebih buruk nya bisa saja pasien mengalami Amnesia yaitu kehilangan beberapa memori masa lalu nya atau yang paling buruk pasien dapat kehilangan semua ingatan di masa lalu nya." Jelas sang dokter pada Mark.

Mark hanya menatap tak percaya, lantas bagaimana nasibnya?

"Jadi apa yang harus saya lakukan dok?"

"Mungkin terapi psikologis dan bantuan orang-orang terdekat nya dapat membantu nya  mengingat kejadian-kejadian di masa lalu nya dan kembali mengingat, namun satu hal yang harus di ingat jangan membuat nya terlalu banyak berpikir atau membuatnya stress karena itu akan membuat pasien sembuh lebih lama dari yang semestinya, dan setelah ini mungkin saya akan memberikan rujukan pada pasien ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih memadai."

Mark masih diam tak berkutik, "baik dok terima kasih."

Setelah semua nya Mark urus kini saat nya ia pulang, mungkin besok pagi atau lusa ia akan kembali menjenguk lelaki tersebut di rumah sakit.

***

Semua orang terlihat tertawa bersama dengan candaan yang di lontarkan satu sama lain sembari menikmati makan malam yang ada di depan mereka, "haha! Kau ini ternyata sangat lucu, ku kira kau itu orang yang kaku!" Ucapnya tak menyangka bahwa pria yang berada di seberang nya itu ternyata sangat humoris.

"Maka dari itu ada pepatah mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang, jadi sekarang udah kenal jadi boleh donk di sayang!" Xiaojun tertawa setelah melontarkan kalimat tersebut, namun tiba-tiba semua orang terdiam, "maaf apakah aku salah bicara?" Ia menatap semua orang di sana.

THE EVIL'S JAEYONG 2 {END}Where stories live. Discover now