1

188 16 0
                                    

Won adalah perasaan yang bangkit dari kemarahan dan duka akibat ketertindasan. Seorang pejabat Joseon pernah mengatakan bahwa kerajaan ini dapat ditumbangkan oleh won yang menggunung. Secara alami, wanita memiliki won lebih besar dibanding pria; duka wanita dapat membawa kemarau tiga tahun, sedangkan tangis mereka dapat menurunkan salju pada akhir musim semi. Meskipun begitu, won para wanita sering disapu ke bawah tikar, disembunyikan di balik kedamaian palsu sampai arak-arakan kerajaan melewati pedesaan—atau para wanita itu sendiri yang mendatangi istana.

Kebajikan seorang raja Joseon ditentukan dari seberapa cepat ia meredam won di luar istana, lebih-lebih dari wanita. Jika seorang perempuan—dari kelas budak sekalipun—harus berhari-hari memukul gong dan meratapkan protesnya supaya ditanggapi, maka raja yang mendengarnya tidaklah bajik dan dapat mendatangkan malapetaka bagi negerinya.

Setelah dua musim ditinggalkan para suami, wanita-wanita di desa Eunha mulai khawatir karena tidak mendapatkan kabar sama sekali tentang pasangan mereka. Wanita-wanita ini hanya diberitahu pejabat bahwa para pria mesti 'mengabdi untuk melindungi negara'. Apa pastinya bentuk pengabdian itu, tidak ada yang berani menanyakan karena takut dianggap mau memberontak.

Namun, desas-desus menjalar cepat, konon bersumber dari perempuan-perempuan pesisir. Menurut kabar, para petani dididik menjadi tentara di bawah pimpinan magistrat masing-masing daerah, lalu digiring untuk memerangi waegu­—'bajak laut Jepang'—di luar kemauan mereka. Keresahan satu wanita merembet bagai api, dalam sekejap membangun won besar yang menakutkan raja.

Andai mampu, Eunha akan pergi bersama tetangganya dan puluhan wanita petani lain, memukul gong keras-keras dan meratap tiga hari tiga malam dekat arak-arakan istana. Kenyataannya, Eunha dan beberapa perempuan lain yang sama-sama tengah mengandung hanya bisa titip suara kepada kawan-kawan mereka, lalu menang tanpa berperang. Perempuan-perempuan desa pulang seminggu kemudian dengan kabar bahwa para tentara petani akan dipulangkan, menyisakan beberapa pasukan resmi kerajaan untuk menumpas waegu yang sudah jauh melemah. Para petani ini akan 'diberi penghargaan' oleh raja atas pengabdian mereka, yang berarti para istri akan ikut sejahtera.

"Tapi, sungguh, Eonni, aku cuma mengharapkan Jungkook pulang. Percuma banyak uang kalau Jungkook tidak ada di sisiku. Kau tahu, kan, perempuan pesisir bilang banyak tentara petani yang tewas?" ujar Eunha sambil memukulkan alunya ke lesung untuk terakhir kali. Ia lantas mengembuskan napas dari mulut dan memijat-mijat punggungnya. "Aduh, kok aku gampang sekali capek, sih?"

"Tentu saja, kau kan sedang hamil. Sudah, letakkan itu. Bantu mengayak beras saja." Haseul—tetangga Eunha yang selesai menumbuk padi duluan—menyerahkan tampah yang baru diisinya kepada Eunha. Ia mengambil alih alu, menggantikan si ibu hamil menumbuk. "Soal yang tadi, jangan khawatir. Walaupun kurus-kurus, para lelaki desa kita kuat. Mereka terbiasa kerja keras buat bayar pajak. Tinggal alihkan saja tenaga mereka untuk mengayun senjata."

"Masa jadi tentara semudah itu?" Eunha mengernyit sebelum mengayak beras. "Mereka tidak dilatih di sekolah khusus seperti para prajurit kerajaan. Siapa tahu itu melemahkan mereka di pertempuran?"

"Hah, prajurit kerajaan." Haseul tersenyum meremehkan, lalu berbisik kepada Eunha. "Tahu tidak, kabarnya mereka lebih jarang dikerahkan karena pengecut dan lemah."

"Ssh! Jangan bergosip yang tidak-tidak, nanti kau ditangkap!" Eunha menyikut siku Haseul, tak sengaja menyenggol kaki bayi yang tertidur di punggung sang tetangga. Bayi itu terbangun dan menangis, membuat panik Eunha, sedangkan Haseul—sambil memindahkan gendongan ke dada—pura-pura marah.

"Ah, Bibi Eunha, lihat perbuatanmu! Sudah, sudah, Minkwan-ku anak baik .... Tidur lagi, yuk," bujuk Haseul ketika menimang putranya.

"Maaf, Eonni! Aku tidak bermaksud!" Eunha buru-buru menyisihkan tampah, lalu mengelus-elus pipi Minkwan dengan punggung telunjuk. "Maaf, Nak, Bibi nakal, ya? Cup, cup ...."

Tiger's Whisker ✅حيث تعيش القصص. اكتشف الآن