Travel Notes #01

32 4 0
                                    

Koloni AX0931

Tokoh:
Ven - zzztare
(Judul: Into Dust)

J - justNHA
(Judul: Le' inanite)

Ducky - Catsummoner
(Judul: Kabur)

================================

Catatan perjalanan ini menggunakan sudut pandang Ven. Silakan kunjungi work akun di atas untuk pengalaman membaca yang berbeda. :>

Task 02

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Task 02

===================================

Ven mungkin terlampau rajin. Ia hanya melihat orang-orang AYX ketika sampai di titik berkumpul, alias tiba terlalu cepat. Tadi, ia sudah berpamitan pada beberapa orang yang tahan berinteraksi dengannya selama di koloni. Deria mengatakan semoga beruntung. Wanita itu tak punya cukup nyali untuk berpindah-pindah tempat, apalagi adu nasib ke Liberté.

Ven berjongkok sambil menggurat pasir, membayangkan wajah seseorang yang terpaksa ia kubur ... sudahlah, kenapa ia ingat lagi. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Asal masuk ke mobil saja? Apa ia akan ditendang, seperti dulu?

Ven bangkit dan memeriksa kondisi mobil. Ia mengernyit. Bagaimana cara ia duduk nanti? Berdesakan dengan barang? Oh, apa ia satu-satunya yang diangkut dari koloni ini? Tidak apa-apa, akan banyak ruang bebas untuknya.

Ven berbalik ketika ia melihat dua sosok berjalan menuju tempatnya dari arah yang berbeda. Tinggi mereka hampir serupa, tetapi perawakan begitu berbeda. Yang satu tampak seperti bocah, berjalan sambil melonjak-lonjak antusias. Satu lagi ... hei, orang itu. Ven langsung berpaling kesal, sekaligus memutuskan tak akan mengajaknya bicara.

"Hai! Datang untuk ke Liberté juga?"

Ven melonjak. Kilatan jenaka di mata bocah tinggi itu mengingatkannya akan seorang pencuri yang ia pergoki di koloni. Ven refleks menghindar. "Apa urusanmu?"

"Eh?" Lelaki itu mematung. "Euh, bukan urusanku sih. Hanya mencari topik pembicaraan, haha." Ia tertawa canggung sembari menggaruk belakang kepalanya.

"Tapi, tapi. Siapa tau kita jadi rekan kan? Jadi ayo kenalan, aku J." Lelaki itu mengulurkan tangannya.

Ven menatap tangan lelaki itu, lalu malah merogoh jubahnya, mengeluarkan senjatanya-lalu mengacungkan bagian tongkatnya. Ia tak mau salaman, silakan J menyalami tongkatnya saja.

"Ven. Rekan apa? Kriminal?"

J nyaris mengangkat kedua tangannya begitu melihat Ven mengeluarkan senjatanya, tetapi langsung bernapas lega melihat hanya bagian tongkatnya yang teracungkan.

Into DustWhere stories live. Discover now