A Letter from J, a Message from Ducky

39 6 8
                                    

[Bukan tulisan Ven. Tare habis malak emaknya J sama Ducky buat nulis di jurnalnya Ven. Hehe]

================================

Sebenarnya, terasa aneh aku menulis di jurnal orang lain, dan maafkan aku Ven, jika ternyata kau tidak ingin jurnal ini disentuh. Hanya saja, aku begitu penasaran, begitu ingin mengenangmu, jadi kubuka jurnal ini.

Ah ya, sejujurnya aku begitu penasaran dengan sosok Alba yang selalu kau sebut-sebutkan dalam jurnal ini. Sesungguhnya aku turut senang jika kau merasa diriku mengingatkan pada Alba, jika itu adalah kenangan baik dan kuharap begitu. Tapi mesti akan menyakitkan bagimu jika aku mengingatkanmu pada kenangan buruk. Jika iya, maafkan aku, sungguh maafkan aku. Seandainya aku tahu, aku mungkin akan lebih sering menutup wajahku agar kau tidak teringat pada ingatan menyedihkanmu.

Tapi, ada hal yang lebih menggangguku. Aku benar-benar menyesal tidak menemanimu lebih sering sebelumnya ...

Aku sungguh tidak tahu kau sangat kesepian selama ini. Menutup diri, memilih tidak percaya pada orang sekitar. Jika aku tahu kau begitu kesepian, mengidamkan mereka yang datang padamu dengan keceriaan, aku akan mengajakmu bermain lebih sering, bercengkrama denganmu, Mungkin sedikitnya hal yang bisa kulakukan ini bisa mengurangi rasa kesepianmu. Ah tidak, mungkin akulah yang tidak begitu peka akan keadaanmu, sikapmu, jadi aku tidak bisa menjadi lebih baik, tidak bisa memperhatikanmu lebih sering.

Sepertinya karena sikap tidak pekaku ini juga, aku jadi merasa bersalah selalu memaksamu melakukan sesuatu yang bukan kau sukai atau malah kau benci. Mungkin aku terlalu memaksamu untuk menjadi dekat denganku, dan Ducky ... Padahal kau punya masa lalu kelam dengannya.

Walau begitu aku senang Ven mau menerima Ducky, aku tidak tahu apa kau bisa melihatnya atau tidak, karena Ducky terlihat cukup sedih kehilangan dirimu. Namun aku bersyukur kau kini ... sangat menyayangi kami. Sungguh, aku sangat senang begitu kau terbuka pada kami, aku bahagia memiliki teman sepertimu, menyenangkan menghabiskan waktu enam hari terakhir bersamamu. Kini, perjalanan bersama AYX terasa salah dan kurang tanpa hadirnya kau, Ven.

Hari ini pun, aku merasa aneh. Mungkin aku terlampau sedih atas kepergianmu, entahlah. Bahkan kantukku pun hilang, aku tidak sanggup tidur. Aku tidak tahu mengapa, tapi setiap menutup mataku, aku selalu teringat dirimu, teringat kalau sebelum tidur aku harus membangunkanmu untuk berjaga. Walau sebenarnya aku lebih banyak menghabiskan waktu di mobil dan bermalam di perjalanan.

Ah tunggu, sepertinya tidak seharusnya aku membuatmu menangis saat membaca ini (kau akan membaca ini dari sana 'kan?) Ehm, sebenarnya cukup banyak hal menyenangkan yang terjadi. Kadal dan burung cukup sering menghiburku, mereka tidak lagi kejar-kejaran dan lebih sering duduk di tepian mobil bersamaku. Bahkan saat mobil berhenti sesaat, mereka tidak pergi jauh-jauh seolah ingin menemaniku berlatih bersama Ducky. Lucu 'kan? Aku berharap Ven bisa melihatnya juga, mungkin kita bisa bermain bersama bersama Ducky juga.

Oh ya, aku memutuskan untuk memberi mereka nama. V untuk kadalnya, bacanya tidak terlalu sulit, seperti: fi. Yah, karena kadal itu juga cukup sering bermain denganmu, jadi kupikir dia akan senang jika memiliki nama yang sedikit mirip denganmu. Untuk burungnya, aku belum memutuskan akan memberi nama apa pada burungnya, mungkin di masa depan aku akan menemukan nama yang cocok untuknya!

Aku juga, belajar sedikit cara menggunakan pedang dari Ducky. Mungkin terkadang Ven kesal dengannya, tapi Ducky orang yang baik sekali sekarang! Mungkin juga Ven sudah menyadari hal itu. Dia benar-benar menghiburku, memastikan aku tetap makan agar cepat kuat katanya. Intinya, aku belajar banyak darinya.

Mungkin nanti aku akan menceritakannya lagi padamu, tentang Ducky, burung, V dan latihanku. Lain waktu di saat kita bertemu nanti, ayo kita berbicara lebih banyak, bermain lebih banyak agar kau tidak kesepian lagi. Tapi untuk saat ini, beristirahatlah dengan tenang di sana sementara aku di sini selalu mengingat dan mengenangmu.

========

Semoga kau membacanya dari atas sana dan tertawa lebih lebar dari sebelum-sebelumnya.

Direland, Gerbang Rogue Colony
??/??/2301
J.

===================================

(Satu halaman setelahnya)

....

Seharusnya kalian tidak pernah pergi ke Liberté.

....

===================================

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[Author's note]

Sebelumnya, terima kasih banyak:
Emaknya J justNHA yang udah mau nyuruh J nulis di jurnalnya Ven (hehe)
Emaknya Ducky Catsummoner yang udah maksain si bebek buat baca dan nulis ... meski cuma sebaris (hehe -2)

Meski nyesek karena Ven mendadak mati (masih denial), saya bisa menutup work ini dengan lebih baik. Mungkin bakal ada tambahan 1-2 bab lagi kalau saya rajin. Satu bab akhir, dan satu bab halu /plak

Nggak janji, ya.

Padahal mau ketemu orang lain juga ... saya belum sempat nge-tag peserta lain di work ini, soalnya emang belum ketemu ;-;

Sekali lagi, kalau rajin, mungkin bakal ada di bab halu (kalau kata seseoknum, bikin cerita di mana ngumpul semua, maaf-maafan mau lebaran /heh)

Oiya, saya nyelipin gambar di bab Journal #03 antara hari kedua dan ketiga. Ceritanya Ven susah tidur. Dia juga habis ngobrol sama J, jadilah gambar ini:

 Dia juga habis ngobrol sama J, jadilah gambar ini:

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Ok, now, let her rest in pieces, eh, peace

Bab setelah ini, mungkin pikirannya Ven yang enggak ada di dalam jurnal.

Jkt, 28/4/22
Author denial,
zzztare

*P.s
Ven yg asli alias pemeran di cerita ini, masih hidup kok awkwkwk. Ini cuma event roleplay aja, di cerita asli Ven ga mati, cuma tersiksa /hoi

Into DustOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz