🥀-11. Cuddle

256 36 4
                                    

Hi maniez~puasanya pada lancarkan? Harus dong, ya! Siap ketemu sama Zergan dan Zira? Jangan lupa komen yang banyak-banyak, cekidot!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hi maniez~puasanya pada lancarkan? Harus dong, ya! Siap ketemu sama Zergan dan Zira? Jangan lupa komen yang banyak-banyak, cekidot!

Setelah infusan habis, Zira langsung memilih untuk pulang ke rumahnya dengan diantar oleh Zergan sebab pemuda itu yang memaksa ingin mengantarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah infusan habis, Zira langsung memilih untuk pulang ke rumahnya dengan diantar oleh Zergan sebab pemuda itu yang memaksa ingin mengantarnya. Selesai makan malam serta meminum obat, Zira perlahan-lahan tertidur mungkin efek dari obat yang ia minum.

Sementara itu, Zergan duduk diam-diam di pinggiran ranjang di mana ada Zira yang tertidur dengan lelap. Wajah gadis itu masih terlihat pucat, nafsu makan Zira juga masih kecil.

Zergan memandang wajah cantik Zira yang pucat dalam diam dengan pikiran yang entah ke mana. Iya, Zergan akui jika Zira itu memang sangat cantik. Melihat wajah gadis itu mampu membuatnya merasa senang dan tenang apalagi jika tertidur seperti sekarang.

Akan tetapi, Zergan tidak bisa berbuat baik kepada Zira.

Suara notifikasi dari ponsel Zergan terdengar, terdapat satu pesan dari Ayahnya agar dirinya cepat pulang ke rumah karena hari sudah malam.

Dari malam itu, Zira tidak pernah bertemu lagi dengan Zergan dikarenakan dirinya masih demam dan tidak pergi ke sekolah selama tiga hari. Zergan pun tidak ada inisiatif untuk menjenguknya ke rumah, memikirkan Zergan yang ternyata tak mencintainya membuat Zira tak mau berharap lebih kepada pemuda itu, meski kenyataannya Zergan adalah kekasihnya.

Di hari ketiga Zira sakit, ia dikejutkan dengan kedatangan Nendra. Entah darimana laki-laki itu mengetahui alamat rumahnya.

"Kamu, kok, bisa tahu rumah aku ada di sini?" tanya Zira setelah mengambilkan air minum untuk Nendra.

"Sebenarnya aku mau ke sini sama Lexa, tapi tadi di jalan dia tiba-tiba di telfon sama Ayahnya," jawab Nendra dengan jelas.

Ngomong-ngomong, Nendra dan Lexa saling kenal bahkan mereka berada di kelas yang sama.

Zira tersenyum, wajahnya tak lagi pucat dan nafsu makannya pun mulai seperti biasa lagi. "Makasih udah mau jenguk sama udah repot-repot bawa buah tangan segala."

PELAMPIASAN || Love Is Hurt [Vol.2]Where stories live. Discover now