Sekitar 30 menit kemudian, Shan selesai mandi, waktu yang lumayan lama.

Jean melirik kissmark yang mengintip dari celah kaos oversize yang Shan pakai, membuatnya susah payah menahan marah.

"Sini duduk," pinta Jean seraya menarik Shan untuk duduk di atas karpet, sementara dirinya duduk di pinggiran kasur, Jean membantu Shan mengeringkan surainya dengan handuk.

Setelah surai Shan kering, Jean mengobati luka di wajah Shan, dan Shan hanya diam selama ini.

Kini posisi Shan dan Jean duduk di atas kasur saling berhadapan, Jean membereskan kotak p3knya dan menaruh ya di atas meja nakas, kemudian ia kembali menatap Shan.

"Gak apa-apa, semuanya diluar kendali lo kan?" Tanya Jean, dan Shan mengangguk.

"Yaudah, lain kali hati-hati, sekarang gue tau banyak cowok yang ngincer lo, lo harus tau kalau cowok punya pikiran yang kotor tentang cewek manapun, termasuk gue, tapi gue masih bisa tahan, jadi tolong jaga diri lo baik-baik," ujar Jean, dan Shan kembali menganggukan kepalanya.

"Lo belum sarapan, mau sarapan di sini atau di luar? Tadi gue gak sempet beli makanan," tanya Jean.

"Mau makan ketoprak, belinya ikut."

"Kalau gitu ambil jaket atau apapun, pagi ini dingin abis ujan."

"Ya."

Jean dan Shan pergi membeli ketoprak menggunakan motor Yorka, sebab Jean malas mengambil motornya yang ada di dalam garasi, sudah lama tidak dipakai.

Dan ini pertama kalinya Jean membonceng Shan menggunakan motor, membuat Shan memeluknya dari belakang, Jean bangga karena hal tersebut tak lepas dari pandangan anak komplek.

"OUHH SIAL! NYESEL BANGUN PAGI-PAGI! KENAPA IBU NYURUH IKAL BELI PEMBALUT?!" Teriak Haikal dari kejauhan.

Jean membeli lorong sayur, kemudian memakannya di outlet ketoprak bersama Shan, kini keduanya makan dengan tenang.

Jean berulang kali melirik orang-orang yang terus memandangi Shan dan menatap mereka dengan tajam, hingga mereka memalingkan pandangannya dari Shan.

"Abangnya bau ketek," bisik Shan yang membuat Jean hampir tertawa keras.

Jean mengeluarkan parfum dari tas kecil yang bawa, kemudian menyemprotnya di lengan Shan.

"Yang bau bukan gue," lirih Shan.

"Ya gak sopan kalau gue tiba-tiba nyemprot parfum ke Abangnya," bisik Jean, dan Shan hanya mendengus kecil.

"Kenapa sih suka ketoprak?" Tanya Jean.

"Gue suka sama makanan yang ada bumbu kacangnya, kayak sate, siomay, Batagor, cilok."

Jean mengangguk kecil, "gue juga suka sate, tapi bumbunya kecap, cabe sama bawang."

"Kalau ikan mas goreng suka gak?" Tanya Shan.

"Suka, kenapa?"

"Gue juga suka."

Jean tertawa pelan seraya mengusap surai Shan agak kasar seolah ia gemas dengan raut wajah Shan yang tak sengaja Shan tunjukan padanya.

"Doyan lontong sayur gak?" Tanya Jean seraya memiringkan kepalanya untuk menatap Shan.

"Gue belum pernah nyoba."

"Mau coba? Enak kok."

Shan pun menganggukan kepalanya, dan Jean menyuapinya lorong sayur.

"Gimana? Enak?"

"Enak, tapi enakan ketoprak."

Jean kembali tertawa.

ARJEAN || I Am (not) Villain +Jung Jaehyun ✔️Where stories live. Discover now