D-6 : Lemes Shay, Ngga Sahur

99 23 1
                                    

Huhuhu telat up karena tadi sore ujan..

Ujan-ujan enaknya tidur. Jadi, aku tidur :))

Gapapa, gapapa.. yang penting tetep kepegang dan up nih cerita hehehe

Happy reading

.
.
.
.
.


"Giwookku yang gemes sekarang jam berapa?"

Rintihan suara -yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya- itu kembali menanyakan jam untuk ke-5 kalinya.

Giwook yang ditanya sebanyak 5 kali, juga udah bosen menjawab abangnya yang lagi sakaratul maut itu. Namun, sebagai adek gemes dan baik hati, Giwook tetep menjawab meski agak ngegas.

"EMPAT."

Mendapat jawaban, Yonghoon hanya mengangguk pasrah mengetahui waktu sangat lambat berjalan di saat-saat genting seperti ini.

Lelaki itu bahkan sudah tak ada lagi tenaga buat mengeluh.

Kalau kita lihat, kesebelasan bujang itu sedang berkumpul di ruang tengah.

Oh, bukan. Mereka bukan sedang ngobrol-ngobrol santai atau menjalin keakraban. Mereka saat ini tengah terkapar tak berdaya menunggu bedug maghrib yang terasa sangat lama, kecuali Giwook, Xion, dan Dongmyeong.

Jika diamati dan didengar baik-baik, sedari tadi terdengar suara kruyuk kruyuk yang bersahutan dari perut mereka, diikuti dengan desahan dan keluhan dari mulut-mulut yang sedang berpuasa itu.

"Bang, ayo belajar sekarang," bisik Giwook pada Ravn yang telentang sambil megangin perut.

"Duh Dek, kayaknya hari ini up dulu dah. Perut gue sakit banget karena ngga sahur. Haus banget juga nih..." lirih Ravn di tengah masa kritisnya. Mukanya udah pucet kayak orang tipes.

Ravn yang katanya paling kuat tahan tidak makan dan minum aja udah selemas itu, apalagi yang modelannya macam Hwanwoong dan Yonghoon?

Ya, benar, mereka udah tak sadarkan diri sekarang.

Canda. Mereka masih bangun kok, cuma lagi dalam mode off alias pura-pura mati biar ngga ada energi yang keluar.

Giwook merengut ngambek. Ia hanya bisa memaklumi abangnya yang memang tidak sahur karena tadi malam mereka keasikan pesta pora di rumah Pak RT, jadinya kesiangan.

"Ah, kenapa kita ngga sekalian makan sahur sih di rumah Pak RT?" Keonhee menggerutu karena perutnya yang selalu kenyang itu, kini benar-benar kosong.

Keonhee menatap tajam ke arah Seoho yang juga tepar, tapi masih tetep scroll Webtun.

"Harusnya kita mulai puasanya besok aja! Kenapa maksa hari ini sih?! Udah tau ngga sahur!" gas Keonhee pada Seoho sambil nendang kaki abangnya itu.

Seoho mengalihkan pandangannya pada Keonhee dengan tatapan tak kalah tajam, juga dengan jawaban tak kalah ngegas, "mana gue tau kalo bakal semenyakitkan ini kaga makan minum seharian!"

"Ah, sok ngide sih lu!"

"Lu pada bisa diem ngga? Makin kerucukan nih perut gue denger ribut-ribut," rintih Kanghyun yang juga udah lemes maksimal.

"Lagian siapa sih yang tadi malem mauan bae diajak nge-gaple sama Pak RT?" tanya Xion yang mukanya segar bugar karena emang tidak puasa.

Meskipun Giwook, Xion, dan Dongmyeong tidak puasa, tapi mereka seharian ini cuma minum air doang. Mereka diancam tidak boleh makan atas dasar solidaritas dan keadilan kelaparan yang merata.

"Yonghoon, Ravn, sama Harin noh!" tunjuk Leedo menyalahkan ketiga kawannya.

Yonghoon yang disalahkan langsung melek dan mengangkat kepalanya, menatap Leedo, "enak aja nyalahin gue! Lu juga karokean kan sama Bu RT baru?!"

(ONEWE-ONEUS) WEUS NGABUBURIT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang