01: Kenangan masa lalu

125 25 19
                                    

Flashback

Selasa, 2022

Tempat Pemakaman Umum

Sasha terduduk lemas di pusaran sang Mama. Ia menangis dalam diamnya, pandangannya terlihat kosong.

Sedangkan para pelayat sudah pada pulang. Tersisa dirinya dan juga Sepupu laki-lakinya.

"Sa, lebih baik kita pulang. Biar bagaimanapun lo harus ikhlas sama kejadian ini." Jelasnya merangkul pundak Sasha.

"Kenapa Mama ninggalin aku secepat ini sih, Kak." Lirihnya dengan tatapan sayu.

"Ini sudah jadi kehendak Tuhan." Balas Yudha."Pulang yuk, lo belum makan dari sejak kemarin." Serunya yang dibalas anggukan oleh Sasha.

###

Senin, 2026

06:45

"PAPAA!!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"PAPAA!!!"

"Jangan teriak-teriak, Sa. Papa gak budeg." Serunya membuat gadis yang tengah berjalan ke arahnya tersenyum lebar.

"Maaf, Pah." Sesalnya."Wih, Sandwich kesukaan Sasha nih." Serunya dengan raut wajah bahagia.

"Papa sengaja bikinin buat kamu. Sekarang sarapan dulu, setelah itu berangkat Sekolah." Seru Agam.

"Siap Pak Bos." Sahutnya mulai duduk di Kursi Pantry.

Ia pun memakan Sandwich itu dengan lahap."Pwapa gwak mwaukan?"

"Habisin dulu makanannya baru bicara." Tegurnya.

Sasha pun mengangguk kikuk. Setelah makanannya selesai ia telan, ia pun langsung berbicara lagi."Papa gak makan?"

"Udah tadi."

"Ih, ninggalin mulu dah." Kesalnya.

"Habisnya kamu lama." Seru Agam sambil meminum Tehnya.

"Papa berangkat ke Surabaya jam berapa?"tanyanya.

"Nanti jam 9 an. Nanti kunci cadangannya kamu bawa ya." Jelas Agam yang di anggukkin Sasha.

"Kak Reya juga mau ke Surabaya lagi.Huh, Sasha di tinggal sendirian." Ucapnya dengan nada merajuk.

"Kan ada Ibu Arum, suruh dia ke sini aja. Biar kamu ada temannya." Usul Agam.

"Bener juga, ya udah nanti aku telpon Ibu buat ke sini." Balasnya.

Setelah selesai sarapan, Sasha pamit untuk pergi ke Sekolah."Berangkat dulu ya, Pah. Assalamualaikum."

"Waalikumsalam Nak, hati-hati dijalannya."

"Siap Papa Bos." Kekehnya sambil menyalami punggung tangan sang Papa.

Sweet Ravange Where stories live. Discover now