5. Seperti Ayah dan Anak Sungguhan

2.9K 225 3
                                    

بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamu'alaikum teman-teman🤗

Udah pada salat wajib? Di jaga yaa salat nya

Jangan lupa baca Al-Qur'an tiap hariiii

Sebelum ke ceritanya, baca sholawat dulu yaa

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Jangan lupa vote dan komen

Jika ada kesalahan ketik atau salah penyampaian dari saya mohon di koreksi yaaa 🙏🏻

Happy reading guys😊😊😊

♡ ♡ ♡

Sebelum mobil Hasbi pergi, tangan kecil Aira tampak melambai ke arahnya. Hasbi yang melihatnya tersenyum manis lalu ikut melambai kepada anak manis di gendongan Fadhil.

"Om Abi pergi dulu ya Aira. Bye bye!" ucap Hasbi.

"Bye bye Om Abi! Hati-hati!" balas Aira sedikit berteriak. Jangan lupakan ekspresi menggemaskan yang bocah itu tunjukkan. Sekali lagi berhasil membuat gemas tiga pria di sana.

"Oke sayang, Om Abi akan hati-hati. Om Abi pergi ya... Assalamu'alaikum," ungkap Hasbi.

"Waalaikumusalam!" balas Aira kencang bersamaan dengan Fadhil dan Asad. Barulah kemudian mobil jeep yang awalnya di takuti Aira itu melaju meninggalkan tempat itu. Aira tersenyum cerah sambil memandangi mobil Hasbi yang sudah menjauh dari pandangannya.

"Sekarang Aira ikut Yayah?" tanya Fadhil. Menarik atensi Aira dari jalanan menuju kepadanya. Dengan semangat Aira mengangguk beberapa kali.

"Aila ikut Yayah!" ungkapnya semangat. Fadhil tersenyum melihat keantusiasan gadis kecil itu.

"Tapi Yayah mau kemana?" tanya Aira dengan polos.

"Ke sana! Itu tempat kerja Yayah." Fadhil menunjuk bangunan perkantoran di seberang jalan sana. Lebih tepatnya kantor Mahnoor Nabiha.

Melihat arah yang di tunjuk Fadhil tertuju pada bangunan yang sama yang menjadi tujuan Aira tadi. Mata gadis itu seketika berbinar cerah. "Tempat kelja Bunda! Yayah kita mau ke Bunda?"

Fadhil tersenyum, lalu mengangguk. "Iya kita ke Bunda kamu," balasnya. Kemudian Fadhil segera berjalan menuju zebra cross yang letaknya memang agak jauh dari sana untuk menyebrang.

"Yayah juga kelja di sana?" tanya Aira.

"Bukan cuma kerja Aira. Ayah kamu juga yang punya tempatnya," celetuk Asad yang sejak tadi mengekor pada mereka.

"Yayah? Yayah yang punyanya?" Aira tampak semakin antusias saat itu. Hingga membuat Fadhil kian gregetan melihat tingkahnya.

"Hm, bisa di bilang begitu," balas Fadhil. Aira yang mendengar seketika langsung sumbringah.

"Wah Yayah hebat punya itu. Bangunannya besal." Aira merentangkan tangannya saat mengucapkan itu.

Tak kuat lagi menahan rasa gemasnya, Fadhil menjawil hidung Aira pelan. "Masih hebat Aira. Kenapa bisa menggemaskan sekali hm?" Tangan Fadhil kini berpindah menuju pipi Aira. Mencubitnya dengan sama pelannya. Takut menyakiti gadis kecil itu.

Lantunan Surah Asy-SyamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang