Bab 1 ||Felisha Albinara Viston||

Start from the beginning
                                    

Sedangkan protagonis wanita bernama Kiraya Celliana Samudra gadis yang jutek, bar-bar dan juga pintar itu cukup membuat seorang Ellio merasa tertarik pada gadis itu hingga akhirnya. Mereka bertemu di gang di mana Kiraya yang baru tengah selesai pergi dari supermarket menolong Ellio dari preman, benar Kiraya bisa bela diri karena dia bukanlah gadis seperti yang lain.

Dari situlah awal cinta mereka di mulai, seperti novel biasanya. Selalu ada Antagonis dalam novel, Fuzia Ravelio Mahardika dan Jayden Azriel Erlangga adalah antagonis dalam novel tersebut.

Di antara kedua antagonis tersebut hanya salah satu dari merekalah yang akan mati, tetapi akhir dari cerita ini adalah misteri karena ketika salah satu antagonis mati yang mana tidak di beri tahu siapa kah yang mati apa Fuzi atau Jayden. Terlebih dihalaman terakhir atau bab spesial dari novel berjudul 'My Heart Of Love' tersebut terdapat sebuah kata yang bertulis. *Belum Tentu kebenaran sebenarnya terungkap hanya lewat satu cerita dan belum tentu kisah sebenarnya telah selesai. Ada waktu nya ia terungkap dengan audio pandang yang berbeda.* Itulah akhirnya dari bab spesial tersebut.


Lalu cerita itupun tamat.

Felisha menyukai cerita ini karena bukan cinta nya tetapi karena karakter Kiraya yang tidak seperti di novel lainnya, membuat Feli menyukai karakter itu. Tetapi bukan berarti ia tidak menyukai karakter lainnya, dia juga menyukai karakter antagonis wanita yaitu Fuzia karena memiliki keluarga yang menyayangi walau apa yang sudah di perbuat oleh Fuzia sendiri bukan hanya itu tapi juga endingnya yang memberi kesan penasaran bagi siapa saja.
.
.
.
Lonceng pulang sekolah sudah berbunyi tetapi Feli sama sekali tidak beranjak dari tempat duduknya, Vero yang melihat itu mendengus melihat adiknya sama sekali tidak beranjak.

"Lo nggak pulang Fel?" tanya Vero yang malah dibalas diam oleh Feli.

"Fel, Fel. FELI?!" teriak Veri membuat gadis itu menutup telinga lalu meringis.

"Kenapa lo teriak?" tanya Feli pada Vero yang sudah kesal.

"Kenapa gue teriak, lo nggak jawab ucapan gue." ujar Vero membuat Feli mendengus lalu berdiri.

"Sorry, gue lagi fokus baca info dari novel 'My Heart of Love' makanya gue nggak denger elo." ucap Feli membuat Vero mengerut kening.

"Info?"

"Hmm, author novel ini bilang ada akan ada series baru yang mana di ambil dari sudut pandang Fuzi si Antagonis utama, gara-gara banyak nya komentar yang penasaran kata kata di akhir bab spesialnya." jelas Feli membuat Vero mengangguk mengerti.

"Terus kapan dibuat series yang baru itu?" tanya Vero yang menyamai langkah Feli.

"Nggak tahu, karena belum di pikirin kata si authornya." ucap Feli membuat Vero mengangguk faham.

Sampai diparkiran Feli dan Vero saling menatap satu sama lain, lalu menggaruk tekuk mereka pelan.

"Bagaimana sekarang?" tanya Vero saat mengingat kalau dia memakai mobil.

"Abang pakai motor aja, gue pakai mobil." ucap Feli membuat Vero mengerut kening nya.

"Tumben lo manggil gue abang," kekeh Vero membuat Feli menatap datar Vero.

"Jadi gue nggak bisa manggil lo abang gitu?" tanya Feli membuat Vero menggeleng.

"Bukan gitu, cuma tumben lo manggil gue abang aja." ucap Vero membenarkan perkataan nya.

"Hmm, bang. Ada yang mau gue omongin nih," ucap Feli tiba-tiba membuat Vero jadi bingung.

"Tumben lo?"

"Gue sayang sama lo bang, gue mau lo jaga diri lo baik-baik bang." ucap Feli ambigu membuat Vero menjadi tidak senang.

"Kaya lo mau pergi jauh aja Fel," bingung Vero.

"Emang kenapa sih?" tanya Vero membuat Feli menggeleng

"Tidak ada."

"Yaudah, gue pakai motor. Lo hati-hati," ujar Vero di angguki oleh Feli yang menuju Mobil.

"Bang?! Jaga bunda sama ayah yah." teriak Feli lalu melaju meninggalkan sekolah, sedangkan Vero di buat bingung dengan perkataan Feli.

"Kenapa firasat gue nggak enak," lirih Vero menatap mobil yang digunakan Feli.

"Semoga firasat gue nggak benar," lirihnya lagi lalu menyalakan mesin motor nya.

Kembali ke sisi Feli yang tengah membawa mobil di kecepatan rata-rata dengan tatapan fokus, tetapi fokus nya hilang saat mengingat kejadian di toilet sekolah saat ia ingin ke toilet dan tidak sengaja mendengar ucapan beberapa orang yang telah ....

'Maaf bang, cuma gue nggak mau lo kenapa-napa' batin Feli menghela nafas.

Tetapi karena dia yang sempat melamun tanpa sengaja ia tersentak kaget saat melihat seorang anak kecil menyebrang hingga ia membanting stir ke kanan, karena itu ia menabrak tiang listrik dan kepala nya membentur stir mobil dengan kuat.

"Sshh," Feli meringis kepalanya pusing tetapi sebuah suara membuat ia terdiam, lalu terkekeh menetes air mata lalu bergumam.

"Feli sayang kalian," lirihnya lalu memejamkan mata.

Para warga yang ingin menolong langsung berhenti, saat ledakan dari mobil itu membuat mereka semua kaget.
Feli tahu ada bom di mobil itu, itu sebabnya ia memilih menggunakan mobil itu.

Kematian Feli membuat keluarga nya terpukul karena mendengar itu, apalagi Vero yang bertanya penyebabnya dan ternyata bom.

Ia tidak menyangka adiknya akan mengorbankan diri demi dirinya, dia merasa tidak becus sebagai seorang kakak.

Bukan hanya dia yang sedih ada banyak orang juga yang sedih karena kehilangan sang cahaya mereka dan juga sedih karena kehilangan perempuan yang mereka sayangi.

Kisah Feli telah usai, tetapi perjalanan nya belum. Takdir baru saja datang, perjalanan akan segera dimulai. Kisah baru nya baru saja di tulis, akan kah dia bisa menerimanya dengan baik.

Bersambung

Ini kisah yang aku buat untuk kalian yang gantiin cerita aku yang Figuran itu. Maaf banget ya.

♪The Perfect Character♪Where stories live. Discover now