zeventien

27 8 1
                                    

"HEY! JIJ BENT DAAR!"(Ind: HEY! KALIAN DISANA!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HEY! JIJ BENT DAAR!"
(Ind: HEY! KALIAN DISANA!)

Langkah mereka membeku. Seketika mereka yang kini berjalan sambil menunduk hanya bisa memejamkan mata pasrah.

"Tunggu, dia tidak melihat kita. Dia hanya memanggil pelayan. Ayo kita kembali jalan."

Wonyoung berusaha meyakinkan mereka semua setelah memahami percakapan wanita itu dengan pelayan dari atas. Mereka pun kembali berjalan.

"Ardinatha, cepatlah berjalan!"

Hendra berteriak pelan saat Haruto malah terdiam di depannya kini.

"Kalian, ada seseorang di sana."

Mereka membelalakkan mata mendengar itu. Segera, Cornelia mencoba maju dan melihat siapa yang kini ada di depan, menghalangi jalan mereka.

"Sejak kapan ada seseorang di malam yang gelap begini?"

Cornelia mencoba mendekati orang itu. Tapi Hendra menarik tangannya agar berhenti.

"Jangan coba-coba mendekatinya. Dia pasti berbahaya!"

Cornelia mengabaikan perkataan itu dan melepaskan tangan Hendra yang mencengkram erat tangannya. Saat mulai mendekat, Cornelia mulai menyentuh bahunya.

"Halo- HAAP-"

Mulutnya tiba-tiba di bekap, memintanya diam. Saat mereka sadar siapa orang di depan mereka,

"Kak Margaretha?!"

Margaretha mengisyaratkan mereka untuk diam. Dan membimbing mereka masuk ke dalam pintu masuk belakang istana agar terhindar dari beberapa penjaga yang berkeliaran di arah belakang.

"Akhirnya, kalian datang juga. Ke mana saja kalian, hah?"

"Kami ada sedikit hambatan. Tapi semua sudah beres."

"Beruntung kami datang tepat.. HAAP-"

Mulut Jeongwoo yang kini di bekap oleh Margaretha. Dia terkejut melihat apa yang ada di dekat Margaretha kini. Bahkan, yang lainnya pun ikut terkejut.

"T-Tuan Raden? Kak Margaretha?"

"Haha, aku berhasil."

Margaretha dengan bangganya kini menyantap roti gandum yang di temukannya di lemari makanan. Raden, kini ada di hadapan mereka walau dalam kondisi masih belum sadarkan diri.

"Syukurlah, kita menemukannya." -hendra

"Berterima kasihlah padaku, karena sudah menemukan Raden di saat kalian tidak bisa membantu." -margaretha

"Tapi bagaimana kak Margaretha menemukannya?" -wonyoung

"Mudah. Kalian tidak perlu tahu." -margaretha

"Tapi, siapa wanita yang bersama kalian ini? Dan kenapa dia seperti berasal dari kalangan Belanda?" -margaretha

"Dia Cornelia Elsje Sullyoon. Dia ingin kabur dari sini." -hendra

Verleden [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang