twaalf

91 21 2
                                    

"APA?! RADEN DI BAWA PERGI OLEH PASUKAN BELANDA?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"APA?! RADEN DI BAWA PERGI OLEH PASUKAN BELANDA?!"

Gurnito seakan tidak percaya dengan itu. Haruto antara mau menangis dan marah, terutama pada diri sendiri.

"Jangan panik. Kita semua akan menyelamatkan Raden. Jangan salahkan diri kalian." -pratama

"Tapi Kapitan, ini semua salahku." -haruto

"Bukan salahmu. Lagipula itu tidak di sengaja. Kita akan mencari cara untuk pergi ke sana, dan kembali dengan selamat." -pratama

"Tapi ngomong-ngomong, Ajeng dan Dierja ke mana ya?" -hendra

"Eh, tadi.. sebenarnya.. Ajeng hilang. Lalu Dierja ingin mencarinya, namun detik ini dia belum kembali." -gurnito

"HAH?! WONYOUNG SAMA JEONGWOO HILANG?!" -haruto

"Iya-" -gurnito

"Ayo kita cari. Pasti mereka tersesat!" -haruto

"Jangan sekarang! Ini sudah mau malam. Tidak baik kita pergi ke hutan." -gurnito

"Tapi Ajeng dan Dierja bagaimana? Bagaimana jika nanti mereka bernasib seperti Raden?" -hendra

"Mari kita cari mereka." -pratama

"Hah? Kita?" -gurnito

"Iya. Kita cari mereka. Jika kita belum menemukan mereka, kita akan mencarinya lagi esok hari." -pratama

"Ayo Kapitan, kita harus bergegas." -haruto

"Jangan ikut, Ardinatha. Katanya badanmu sakit." -hendra

"Tapi mereka.. temanku satu-satunya." -haruto

"Lalu kami apa? Sudahlah, tetap di sini. Biar kami yang berpengalaman dalam bidang ini yang mencari." -gurnito

"Eh, eh! Tapi-" -haruto

"Masuk sana." -gurnito

Gurnito menarik tangan Haruto untuk kembali masuk ke dalam basecamp dan melarangnya pergi sama sekali.

"Dih, di kira gue ini lemah apa. Gue kan laki."


☘️☘️☘️☘️


"JEONGWOO! LO DI MANA?!"

Wonyoung yang masih tersesat kini bingung berjalan ke arah mana. Tapi dari tadi dia mendengar suara yang memanggil namanya. Siapa lagi kalau bukan Jeongwoo.

"JEONGWOO! TERIAK DONG! BIAR GUE TAU LO DI MANA!"

"JANGAN DIAM AJE WOI!"

Wonyoung mencoba melangkah namun dia seperti mendengar suara tembakan dari arah belakang.

Verleden [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang