Business, Sex, and Golf

18.1K 52 0
                                    

Aku adalah seorang Purchasing staff yang bekerja disebuah perusahaan, di bagian pembelian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku adalah seorang Purchasing staff yang bekerja disebuah perusahaan, di bagian pembelian. Tugasku ya ngurusin semua pembelian yang dilakukan oleh kantor, termasuk kontak suppliernya. Bosku ingin menservis beberapa pejabat yang suka banget bermain golf, makanya aku usulin untuk buatkan membership tempat golf aja selama setahun. Bos setuju, dan dia suruh aku nyari tempat golf mana yang benefitnya murah dan gak terlalu mahal membership feenya.

Setelah survei kesana kemari, akhirnya aku mendapatkan kontak salah satu tempat bermain golf yang cukup punya nama, dan minta untuk mengirim marketingnya untuk didiskusikan sama ku.

Setelah itu Pada waktu yang sudah ditentukan, datanglah seorang wanita muda yang cantik dan sexy, dari tempat golf yang kutelepon itu. Dia mengenakan pantalon dan blazer yang tidak bisa menyembunyikan kemontokan toketnya. Aku tidak dapat menyembunyikan kekagumanku pada wanita tersebut, Dina namanya. Mataku jelalatan menelusuri bodi sexynya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pandanganku fokus ke arah toketnya yang montok. Kelihatan Dina mengerti apa yang kuinginkan. Dibukanya kancing blazernya dengan alasan panas, sehingga nampaklah belahan toketnya mengintip dari balik tank topnya yang belahan dadanya rendah.

Pembicaraan mengalir cepat, karena dia sudah dibekali dengan kebijakan mengenai harga dan lain-lain, maka dia bisa menjawab semua pertanyaan yang kuajukan. Dia membuat janji lagi untuk membawa proposal yang berisikan perjanjian-perjanjian lisan yang telah disepakati. Aku melahap tubuhnya dengan pandangan yang penuh napsu.

Pada hari yang dijanjikan, aku menelponnya mengatakan bahwa penandatanganan proposal akan dilakukan di apartemen kantor saat makan siang. Aku juga mengelola beberapa apartemen yang disewa kantor untuk tamu-tamu VIP. Kebetulan ada apartemen yang sedang tidak digunakan, makanya aku mengundang Dina untuk ke apartemen tersebut. Terus terang aku sudah sangat tergiur dengan kemolekan tubuhnya. Dina tiba tepat pada waktunya. Aku menyambutnya dengan mata berbinar-binar, saat itu dia menggunakan pakaian yang sama jenisnya dengan ketika ketemu pertama kali di kantor. Aku santai saja, dasi sudah kulepas, tangan baju juga sudah kugulung. Aku mengajaknya langsung ke meja makan dan menyantap makanan yang sudah kusiapkan sambil ngobrol ke sana kemari. Akhirnya obrolan menjurus kearah yang aku inginkan.

"Dina, kamu cantik sekali, sexy lagi", rayuku. "Kalau proposal ditandatangani, saya dapet bonus apa?".

"Bapak maunya apa?", tantangnya.

"Maunya Dina, boleh gak", kataku to the point.

"Maksudnya ditemani Dina, gitu pak", jawabnya sambil tersenyum.

"Iya Dina nemenin saya di apartment ini, mau gak", kataku menjelaskan.

"Siapa takut", jawabnya.

"Tapi bapak tandatangani dulu ya persetujuan proposal ini", jawabnya.

Segera proposalnya kutandatangani, memang aku diberi wewenang untuk menandatangani proposal ini dan kuberikan padanya. Dia tersenyum melihat proposal yang telah kutandatangani, mungkin nilainya melebihi target penjualannya untuk bulan ini.

ALL MY LOVING TO YOU Where stories live. Discover now