Melayani 2 Petugas SPBU yang Horny Melihat Kemolekkan Tubuh ku

20.1K 64 0
                                    

Aku adalah seorang wanita muda, usiaku 24 tahun tinggiku 164 cm beratku 55, cukup chubby menurutku terutama di bagian yang paling disukai para lelaki

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Aku adalah seorang wanita muda, usiaku 24 tahun tinggiku 164 cm beratku 55, cukup chubby menurutku terutama di bagian yang paling disukai para lelaki. Tentu saja Tetekku 36c ukuranya. Ukuran yang cukup fantastis bukan?, jika dilihat di Indonesia.

Aku sadar kalau aku ini seksi dan cenderung ke arah hot. Kenapa hot?, perlu kalian ketahui kalau aku ini memiliki hobby yang cukup aneh untuk semua orang, hobby yang sebenernya banyak dipikirkan beberapa wanita, tapi mereka malu untuk mengungkapkannya. Yaitu hobby memamerkan tubuh, atau eksibisionis (menunjukkan bagian tubuh terlarang di tempat umum), dan segala macam julukannya. Berikut ini aksiku

Sore itu agak mendung dan nampaknya gerimis kecil sudah mulai turun. Aku masih berada di toko perlengkapan bayi dan wanita miliku. Rumahku emang gak jauh dari toko, sekitar 4 KM. tapi kalo hujan deras ya cukup membuatku basah kalo naik motor untuk pulang. Mmmmm..... tapi ide nakalku untuk pamer keseksian malah muncul. Aku tutup toko dan masuk ke dalam untuk mengganti kemeja tebal yang kupakai dengan kaos putih tipis dan berleher lebar serta celana jeansku kuganti dengan legging hitam yang berumur 1 tahun sehingga sudah agak tipis kainnya menampakkan pahaku yang putih mulus.

"Mmmmm.... Cukup seksilah" pikirku dalam hati.

Apalagi setelah kulihat di cermin kaosku hanya menggantung di atas pantat sehingga tercetak jelas bulatan pantat dan memekku ini, ditambah lagi gak ada garis celana dalamnya, karena aku ini emang sengaja melepaskannya.

"Ok siap berbagi kesenangan, mmmmm.... Siapa yang beruntung di sore ini ya", pikirku dalam hati.

Setelah siap dengan kostum eksibku aku menembus gerimis dengan "mio pink" kesayanganku. Kemudian hujan bertambah deras, membasahi seluruh bajuku karena sengaja aku tidak pakai jas hujan.

"Show akan segera dimulai" pikirku dalam hati.

Mendekati lampu merah sengaja aku memperlambat laju "mio" ku.

"Yes pas merah", sengaja aku tunggu lampu merah.

Pas aku berhenti di barisan paling depan. Sesaat kemudian berhenti di sebelahku 2 anak sma naik motor.

Nampak mereka berbisik, dan aku sedikit mendengar.

"Gus liat tuh susu tante yang naik mio itu", kata pengendara yang depan.

"Anjrit.... Montok banget... , ra nganggo BH maneh". Kata si pembonceng dengan logat Jogjanya.

"Masa sih..??, Wuhh iyo... pentile (putting : dalam bahasa jawa) ketok nembus, gede tenan susune cah....", tambah temannya.

Sengaja aku tengok keduanya. "Ngomongke aku yo ?", kataku.

"Anu gak ci, kita ngomongin hujan-hujan enaknya nyusu eh minum susu anget", jawab anak sma yang duduk di belakang.

"Susu susu opo? Susune mbokmu? Nek mo liat susuku liat aja, rasah isin2", kataku.

Ketika mereka masih bengong liatin tetekku, aku langsung tancap gas karena lampu udah hijau. Kulirik lewat spion ternyata motor mereka mati karena gugup.

ALL MY LOVING TO YOU Où les histoires vivent. Découvrez maintenant