Mendapatkan Special Service dari Pramugari manis yang Ternyata Nakal

46.7K 138 0
                                    

Ini adalah kisahku ketika aku melakukan perjalanan yang panjang dengan pesawat, sebelumnya perkenalkan namaku Henry,  aku saat ini berumur 25 tahun dan aku memegang perusahaan orang tuaku yang bergerak dibidang ekspor impor bahan mentah

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Ini adalah kisahku ketika aku melakukan perjalanan yang panjang dengan pesawat, sebelumnya perkenalkan namaku Henry, aku saat ini berumur 25 tahun dan aku memegang perusahaan orang tuaku yang bergerak dibidang ekspor impor bahan mentah. Aku sendiri baru 2 tahun menjalankan bisnis ini. Pulang pergi dari Indonesia ke luar negeri menjadi hal yang biasa. Namun baru kali ini mendapatkan sesuatu yang berbeda di dalam pesawat. Sesuatu yang akhirnya membuatku sangat ingin sekali mengulanginya lagi dengan orang yang sama, dan apakah itu ?.

Singkat cerita, ayah menugaskan ku berangkat ke negara di Amerika Utara tepatnya di Argentina (Buenos Aires) untuk mengurus bisnisnya dengan kliennya. Aku pun menurut dan aku langsung menuju bandara untuk langsung melakukan penerbangan, kalau soal tiket dan semuanya sudah diurus oleh beliau. Karena jarak yang jauh makannya penerbangan ini memakan waktu yang sangat lama. Hingga aku merasa bosan dan ketika aku hendak beranjak dari kursi dudukku ada seseorang dengan nada halus menyapaku.

"Excuse me, sir.." sebuah suara halus menyapaku dengan ramah.
Ternyata seorang pramugari muda berwajah manis sedang tersenyum padaku.
"Are you from upper deck?" Aku pun mengangguk,
"Yeah...why? " aku mengintip name tag di dadanya.
"Adinda Diva Wardana..wah nama indonesia nih.." kata dalam hatiku.
"I am just checking to see whatever you need sir, because you have been looking out for a long time... " jawabnya dengan sopan.
"Dari Indonesia ya kamu? " todongku.
"Lho... iya ! Bapak dari Indonesia juga?" tanya lagi.
"Uh kok Bapak sih... belum juga tua, kok dipanggil Bapak... panggil nama aja... aku Henry... "
"Oh... saya Adinda... Bapak eh... mas mau ke Buenos Aires ya? " kemudian kami ngobrol ngalor ngidul selama tiga puluh menit.

Dari obrolan kami, aku mengetahui kalau ia sudah tinggal di luar negeri selama lebih dari empat tahun. Aslinya dari Semarang. Umurnya baru 21. Belum punya pacar katanya. Kami ngobrol sambil berdiri, lalu tiba-tiba seorang pramugari lain menghampirinya dan sementara mereka mengobrol, aku mengambil segelas wine yang disiapkan di galley (dapur) mereka.

"Yah... aku ditinggal sendiri deh, hehe... " katanya setelah temannya pergi.
"Lho, kenapa?" tanyaku.
"Jam istirahat... tadi aku sudah istirahat 3 jam... dan habis ini giliran shift kedua istirahat. mestinya berdua-berdua, tapi
supervisor katanya migraine jadi dia istirahat di first class. Mungkin 2 jam lagi baru balik. Untung aja gak penuh... "
"Oh... gitu... ya... gapapa deh... aku temani... aku bosen banget nih dari tadi... soalnya disebelahku ada om gendut yg ngorok melulu..." Adinda pun tertawa mendengarkan ku.
Manis sekali wajahnya kalau tertawa. Dan aku pun mulai meneliti tubuhnya. Sekitar 175 cm, berat badannya mungkin 60 dan kulitnya putih sekali seperti orang Jepang.
"Kamu beneran nih belum punya cowok?" tanyaku iseng.
"Lagi ga ada... soalnya cowok terakhir membosankan banget. Dia ga fun dan old fashion..." jawab si Adinda.

Lalu ia mulai bercerita tentang mantannya yang masih menganut adat kuno, yang tidak suka clubbing, pesta, minum dan tentu saja seks. Wajahnya memerah ketika ia bercerita.

ALL MY LOVING TO YOU Место, где живут истории. Откройте их для себя