bonus: Ed & Bianca

2.6K 289 25
                                    

Haiii, aku kembali dengan bonus Edward dan Bianca, yaitu prolog cerita mereka sendiri yang berjudul Forever Him

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haiii, aku kembali dengan bonus Edward dan Bianca, yaitu prolog cerita mereka sendiri yang berjudul Forever Him. Hahahaha!

Chapter 1 - 4, bisa kalian baca di Karya Karsaku lyanchan

Lalu, jangan hapus ini dari library dulu yakkk. Aku ada rencanain untuk kasih bonus kisah mereka lagi 🤭✨

 Aku ada rencanain untuk kasih bonus kisah mereka lagi 🤭✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terima kasih, semoga kalian suka ya. Luv Luv!

Enjoy ✨

*

.prolog.

spin-off One Last Knot

"Mommy," panggil Emma sambil menarik ujung gaun yang dikenakan ibunya, Bianca, yang tengah sibuk menyirami tanaman di pekarangan rumah mereka yang teramat banyak.

"Yes, Darling?" Bianca menurunkan pandangannya pada anak kecil umur empat tahun yang akhir-akhir ini terlihat amat mirip dengan suaminya, Edward. Dari wajah, cara berpakaian, cara bicara, dan pesona yang sama seperti pria yang dicintainya lebih dari dua puluh tahun sejak sekolah menengah pertama.

"Kenapa setiap hari Minggu, ada om yang berwajah sama dengan daddy datang?" tanya Emma, ia menunjuk Edward dan Ethan yang tengah berdiri menghadap lukisan Edward yang sebesar pintu rumah mereka.

Bianca berusaha menahan tawanya. Sudah berulang kali ia menjelaskan jika Edward dan Ethan adalah saudara kembar, namun tampaknya, penjelasan darinya masih sulit dicerna oleh Emma. "Bagaimana kalau kamu tanyakan sama daddy dan om saja, Sayang?" Bianca mencubit gemas pipi gembul Emma yang merona akibat kepanasan setelah bermain dengan Michelle yang saat ini sedang masuk untuk mengambilkan mereka semua minuman.

"Tapi," Emma terlihat enggan beranjak dari tempatnya berdiri. Kedua tangan kecilnya masih menggenggam ujung gaun Bianca erat.

"Tapi?" ulang Bianca. Ia mematikan keran air kemudian berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan putri semata wayangnya ini, "Kenapa, Sayang?"

One Last Knot [LENGKAP DI KARYAKARSA]Where stories live. Discover now