PART 14

28 1 0
                                    


"Lo kenapa?"tanya rafa yang ternyata sudah bangun tidur

"Udah selesai belum pengecekan berkalanya?"tanya rio tanpa menjawab pertanyaan rafa sebelumnya

"Emang kenapa sih?"tanya laura bingung

Tiba-tiba dari arah belakang adrian dan rekannya sudah masuk kedalam pesawat

"Eh minggir napa"ujar adrian yang berdiri dibelakang rio

"Udah selesai belum pengecekan berkalanya?"tanya rio kepada adrian

"Udah, makannya gua mau ke kokpit dan langsung pushback. Biar cepet sampe. Soalnya kalian semua udah ditunggu di terminal cargo soetta"ujar adrian memberitahu

"Ya udah gih sana"ujar rio lalu duduk dibangkunya, sementara adrian langsung berlari menuju kokpit

Tak lama setelah itu pesawat pun pushback menuju tempat take off. 15 menit kemudian pesawat pun take off meninggalkan djuanda menuju soetta.

2 jam kemudian pesawat landing dengan mulus di soetta. Tak lama setelah pesawat benar-benar parkir dengan sempurna mereka pun segera berjalan menuruni pesawat dan langsung menuju ruang cargo. Namun saat ingin kesana mereka dihadang oleh rekan-rekan kerja lainnya

"Kalian nunggu disini aja, soalnya habis ini langsung upacara pelepasan jenazah"ujar salah satu rekan rafa

"Baiklah"jawab mereka pasrah

"Raf, gua duluan kedalam ya"ujar adrian yang baru turun dari pesawat

"Iya, thanks ya udah ngejemput gua sama yang lainnya"ujar rafa diikuti anggukan dari adrian, dan ia pun melanjutkan jalannya menuju kantor bandara.

Tak lama kemudian, semua rekan-rekan pilot sudah mulai berkumpul di apron bandara termasuk kedua orang tua rafa dan rio. Rafa dan rio yang melihat kedua orang tuanya pun segera memeluk mereka

"Mamah"ujar rio lalu memeluk sang mama

"Udah jangan nangis, anak mamah kan udah gede"ujar sang mama seraya mengusap punggung rio yang menangis sesegukan dipelukan sang mama

Rio pun segera melepaskan pelukannya dengan sang mama. Dan tak lama kemudian upacara pelepasan dimulai, tangis haru semakin pecah kala jenazah regan kini sudah berada diantara mereka semua

"Udah ya jangan nangis"ujar rafa seraya menenangkan anjani

"Rafa"ujar anjani histeris lalu memeluk rafa dengan erat

"Udah dong jangan nangis"ujar rio yang juga berusaha menenangkan anjani

1 jam sudah upacara pelepasan jenazah dilaksanakan. Kini upacara telah selesai dan jenazah sudah dimasukkan kedalam ambulance. Sementara rafa dan yang lainnya segera menuju mobil yang sudah disediakan

"Bang, kacamata gua mana?"tanya rio seraya berjalan menuju parkiran mobil

"Nih"ujar rafa seraya memberikan kotak kacamata hitam milik rio

Sesampainya diparkiran, rafa pun segera memakai kacamatanya lalu masuk kedalam mobil

"Masuk yuk"ajak rafa kepada anjani

Anjani pun hanya mengangguk dan segera masuk kedalam mobil

Tak lama kemudian ambulance yang membawa jenazah regan sudah jalan terlebih dahulu menuju pemakaman diikuti beberapa mobil pribadi lainnya termasuk mobil rafa

Diperjalanan rafa pun sempat melirik sekilas anjani yang hanya menatap kosong luar jendela

"Udah dong jangan nangis, nanti cantiknya luntur loh"goda rafa seraya membelai lembut rambut anjani dengan sebelah tangannya

CINTA TERHALANG JANJI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang