[11] ÁGUILA [END]

BAB-10. Kangen?

Annyeong brodi🥰
Betewe sorry for typo, yes!
Vote and coment nya gratis kok.

Pict diatas sebagai pemanis dan ilustrasi mansion daddy siwon.

Have fun this story. Happy reading brodi!!

****

Ini sudah hari kelima sehun tidak masuk sekolah, entah apa alasan nya? Semua penghuni sekolah tidak tahu, bahkan tidak ada yang mau tahu kemana absen nya ketua AGUILA itu.

Bukan tidak peduli, tapi mereka tidak mau ikut campur dengan urusan AGUILA.

"Kyung? Nyari siapa sih, dari tadi celingak-celinguk." tanya baekhyun heran.

Kyungsoo menoleh "Gak nyari siapa-siapa. Udah yuk, ke kantin." jawab nya sambil berjalan lebih dulu.

Baekhyun mengernyitkan dahinya lalu melirik minseok "Pasti, nyari sehun." ujarnya.

Minseok mengangguk setuju "Lagian, udah lima hari sehun gak masuk." sahutnya.

Luhan yang sejak tadi asik berbalas pesan sama chanyeol pun mendongak "Ka sehan?" celetuknya.

"ANJIRRR, LUPA!" teriak baekhyun tiba-tiba.

Minseok dan luhan, berbarengan menutup kedua telinga mereka sambil mendelik tajam ke arah baekhyun yang cengir.

"Hehe.. Maaf ih kebiasaan." kata baekhyun.

Minseok mendengus "Buang, kebiasaan kamu tuh bikin telinga orang sakit!"

"Bener tuh!! Lagian, lupa apa sih?" tanya luhan jadi penasaran.

"Lupa ngasih tahu kyungsoo soal ka sehan." jawab baekhyun, lalu berencana menyusul kyungsoo namun di tahan minseok dan luhan.

"Ih apa sih?? Lepasin woyy!!" pekik baekhyun berontak.

"Baekh, gak usah yah." kata minseok.

"Lohh kenapa?" tanya baekhyun masih berontak.

Luhan menghela nafasnya "Inget kata ka suho! Kita gak boleh cerita masalah ini ke siapa-siapa, kyungsoo sekalipun. Kalau semisal mereka ada hubungan, biarin sehun yang bilang langsung ke kyungsoo nya." jelas nya.

"Bener kata luhan!" timpal minseok.

Baekhyun berhenti berontak, lalu melirik kedua teman nya.

"Ok! Aku gak akan cerita." jawab baekhyun.

"KALIAN KOK MASIH DI SANA SIH? AYO BURUAN!!" teriak kyungsoo.

Dia agak kesal, soalnya dari tadi dia ngoceh eh pas ngelirik ke belakang, gak ada siapa-siapa.

****

BRAK

Kyungsoo menutup pintu mobilnya cukup keras, dengan tas yang menyampir di bahu kanannya, kyungsoo berjalan ke pintu utama rumahnya dengan malas.