Husband : It's Okay

1.5K 171 3
                                    


Jensen sedang menyiapkan makan malam yang baru saja datang, sengaja memesan makanan dari luar karena dia tidak mau memberi makan malam dengan rasa yang ga jelas untuk Haesel.

Jensen ga masalah melakukan pekerjaan rumah, mereka memang akan berbagi tugas. Keadaan Haesel sekarang hanya mempercepat Jensen untuk terbiasa dengan pekerjaan rumahnya.

" Haesel " panggil Jensen, Haesel sedang duduk di atas kasur dengan tatapan kosong dan terlihat lemas.

Jensen duduk di sampingnya " Apa perut kamu kram? Ada yang ga enak lagi? "

Efek operasi memang masih Haesel rasakan sampai hari ini, hari kedua setelah keluar dari rumah sakit. Haesel mengeluh kalau perutnya terasa kram, pusing dan pendarahan yang masih Haesel alami.

" Ga, aku baik baik aja "

Jensen sadar betul Haesel selalu berbohong setiap mengatakan dia baik baik saja, dua hari berlalu perasaan Haesel belum juga membaik. Jensen selalu ada disampingnya, Haesel hanya perlu memanggilnya kapanpun dia mau.

" Kita makan yu, saya sudah siapkan makan malam. Apa mau saya bawa makannya kesini dan saya suapi? "

Haesel tersenyum tipis membayangkan Jensen akan menyuapinya, tidak bisa dibayangkan tapi yang jelas harus dicoba.

" Emang kamu mau? "

" Tunggu ya "

Jensen datang membawakan makanan di nampan dan mulai menyuapi Haesel.

" Kamu juga makan " titah Haesel ingin Jensen juga makan bersamanya bukan hanya menyuapinya saja.

" Nanti saja, saya bisa - "

Haesel mengambil sendok dari tangan Jensen dan berganti menyuapinya " Kamu juga harus makan, bukan aku aja yang harus jaga kondisi Jen "

" Makasih " Jensen benar benar senang, Haesel masih sedih tapi ada saatnya dia bisa bersikap baik baik saja. Jensen mengerti dan akan terus berusaha membuat Haesel lebih senang setiap harinya.

" Jen " panggil Haesel setelah mereka selesai makan bersama dan Jensen menyimpan bekas makan mereka di meja.

" Ya? "

" Makasih "

Jensen tersenyum, menunjukan senyuman yang tulus " Ini sudah tugas saya Haesel "


...


Jensen tidak sengaja terbangun dan melihat bayangan seseorang di dekat jendela, Jensen membuka matanya semakin lebar untuk memastikan.

Haesel berdiri di dekat jendela melihat ke arah luar, Haesel tidak bisa tidur karena memikirkan anaknya. Hidup ini penuh ketidakpastian saat Haesel sudah membayangkan masa depan yang indah untuk mereka, sudah membuat rencana tetapi sekarang rencana hanyalah menjadi angan angan yang tidak terwujud.

Jensen bangun dan menghampiri Haesel yang terlihat baru menangis, Haesel segera menyeka air matanya dan tersenyum lalu berbalik ke arah Jensen.

Jensen ga bertanya apapun dan hanya memeluk Haesel dari belakang " Kamu ga perlu jelaskan apapun, saya tau kamu sedih dan saya tau kamu ga baik baik saja "

" Aku tiba tiba teringat aja Jen, kita udah punya rencana tapi semua hanya rencana sekarang "

Jensen mengeratkan pelukannya pada Haesel, tidak mengatakan hanya memeluk Haesel erat dan membiarkan menangis dalam pelukannya.

HUSBAND WITH BENEFITS Where stories live. Discover now