Husband : Lost Star

1.6K 175 38
                                    

" Marvin anak kita..... " ucap Haesel parau.

Marvin langsung menggendong Haesel untuk membawanya ke tempat parkir dan menuju rumah sakit terdekat. Dia mengemudi secepat mungkin.


Haesel hanya bisa merintih merasa sakit, Marvin terus menoleh mengawasi keadaan Haesel. Dia juga terlihat sangat panik.


" Apa benar kamu mengandung anak aku? "



Haesel mendengar pertanyaan Marvin tetapi ga bisa menjawab karena panik dan takut.



" Haesel jawab pertanyaan aku!! Apa ini anak aku bukan anak Jensen?!! "



" IYA INI ANAK KAMU!! " Haesel berteriak karena kesal Marvin sangat ga bisa membaca situasi dan memaksa bertanya sekarang.



Haesel merasa sangat bodoh mengungkap kebodohannya sendiri karena terlalu panik saat itu dan hanya ada Marvin. Sekarang semuanya menjadi kacau.




.....

 

Jensen dan Nana berlari untuk kembali ke ruangan tetapi seorang karyawan mengatakan kalau Haesel dibawa oleh Marvin.

 

Jensen berlari cepat  ke tempat parkir berharap Marvin masih berada disana sehingga dia ga perlu membiarkan Marvin mengantar ataupun menemani  Haesel di saat seperti ini.

 




Nihil. Jensen ga menemukan mobil Marvin.



Marvin pasti sudah pergi menuju rumah sakit terdekat. Jensen yakin sekali Marvin pasti akan dan seharusnya pergi menuju  rumah sakit yang ga jauh dari sini tetapi ga semua orang mempunyai pemikiran yang sama seperti dirinya. Jensen menghubungi Marvin beberapa kali tetapi ga ada jawaban.

 

Di tempat lain, Marvin menggendong Haesel dan membawa menuju ruangan IGD karena Haesel harus segera di tangani secepatnya. Ga berapa lama dokter datang dan menanyakan apa yang terjadi, Haesel masih bisa menceritakan semua dengan jelas dan lancar.

 

" Berapa usia kandungan kamu? "

 

" Jalan 19 minggu " jawab Haesel sudah ga peduli dengan keberadan Marvin disini.

Marvin ga bodoh, dia bisa menghitung dengan baik. Merasa bodoh baru menyadarinya sekarang, Haesel sudah hamil selama itu.

" Apa kamu suaminya? " tanya dokter yang menangani Haesel

" Saya .... "

" Dia kakak ipar saya " Haesel menjawab.

" Sebentar lagi kamu akan di rujuk menuju bagian Obstetri untuk memeriksa kondisi bayi kamu " ujar dokter lalu meninggalkan Haesel dan Marvin berdua.

Haesel menoleh pada Marvin, pria itu berdiri ga jauh darinya dengan kemeja yang terkena bercak darah. Memang jika bisa memilih sekarang, Haesel berharap orang yang datang menolongnya bukanlah Marvin dari ratusan atau ribuan orang yang berada di kantor. Keadaan menjadi sangat canggung berada bersama dengan mantan kekasihnya dalam situasi sekarang.

HUSBAND WITH BENEFITS حيث تعيش القصص. اكتشف الآن