04.Derita Anak Sekolah.04

Start from the beginning
                                    

Melihat sang ketua kelompok tersebut telah turun tangan sontak para anggotanya yang lain mengambil inisiatif untuk ikut membantu.

Senyuman smirk andalan Joy sebagi balasan ketidaksukaan. Diiringi memutar bola mata malas sambil bersidekap dada.

Dengan segera Siren(salah seorang teman dekat Joy) meminta to'a dri Joy dan berkata "kenapa kalian semua ikutan turun ni, sok mau jadi pahlawan kah?" Sindirnya.

"Ampun dewa Neptunus, maha benar senior disegala kondisi" batin Mio tak habis pikir yang kali ini hanya menyimak.

Awalnya mereka kira yang paling sulit dipahami di dunia ini cewe, nyatanya para senior inilah. Maju kena mundur kena ini... alamakjang.

Dengan cepat kelompok tersebut menyelesaikan mengangkat banyak karung semen ke tempat yang telah ditujukan.

Sedikit malas akan drama yang tidak ada habis-habisnya dan kasihan pada manusia-manusia kuat yang terdadang oleh matahari penghitam kulit itu. Dengan kegesipan Dimas merebut to'a dari Siren.

"Baik, karna waktu terus berjalan dan sepertinya tidak ada lagi hal penting yang ingin dilakukan kita akan tutup acara sampai di sini. Jika sekiranya banyak kekurangan terjadi kami mohon maaf tetapi, saya yakin ini semua dilakukan untuk kebaikan adik-adik sekalian supaya kiranya ke depan menjadi lebih disiplin," lontar Dimas terjeda lalu secara perlahan melirik kekanan dan kiri yang dapat mendapati wajah muram dari Joy.

"Tentunya ini bukan hari terakhir kita bertemu, karena di hari-hari seterusnya kita akan berjumpa di area sekolah ataupun di luar sekolah... jadi mari tetap membudidayakan etiket sapa menyapa. Saya harap adik-adik sekalian tidak ada yang menaruh dendam, mari menghormati dan menyayangi satu sama lain" tambah Dimas agak sedikit dilebih-lebihkan.

Lalu selanjutnya memberikan to'a kepada Bonar untuk memimpin doa. "Oke, marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing"

"Berdoa dimulai..."

"Berdoa selesai"

"Tanpa penghormatan. Bubar barisan, jalan" teriak Bonar kemudian.

Berbagai bunyi kebisingan berasal dari banyak derap langkah kaki mengiringi penutupan MOS hari ini yang secara perlahan meninggalkan kesunyian di area sekolah itu.

-'-'-'-'-

Jika diberi pertanyaan hari apa yang ingin kamu musnahkan dari senin-minggu. Pasti 99,9% orang menjawab hari senin. Lalu kemana 0,1% lainnya yang tidak membenci hari senin? Jawabanya para pengangguran dan orang yang bodo amat tentang kehidupan, yang hari-harinya selalu sama setiap hari.

Bagi para siswa/i jika ditanya lagi bagian yang pada hari senin? Yaitu upacara, terutama amanat pembina upacara yang sangat panjang, dikali lebar, kali tinggi seperti rumus keliling bangun datar.

Seperti sekarang ini tampaknya pria berwibawa dengan kumis tipis, perut buncit, dengan beberapa cincin akik di tangannya, dan rambut yang hampir semuanya putih rapi menggunakan minyak rambut.

Berdiri tegap di atas vodium, kepala sekolah ini sangat-sangat bersemangat memberikan banyak kata-kata pelipur lara bagi para anak-anaknya.

Begini contoh kalimatnya "Disekolah ini kami menerima anak-anak yang mau dididik untuk dijadikan terdidik bukan yang selalu membantah dan melawan, jika tidak sanggup menerima segala aturan silahkan keluar dari sekolah ini."

Lalu begini "Bagi para anak-anak kami kelas sepuluh yang mungkin kalian masih baru di lingkungan ini, tinggalkanlah sifat-sifat buruk yang terbawa dari SMP. Jika tadinya kalian di sekolah sebelumnya adalah seorang kakak kelas maka di sini kalian adalah adek kelas, maka ayolah menghormati para kakak-kakak mu, mereka tidak perlu ditakuti tapi disegani."

Jangan lupakan kata-kata bijak yang selalu diucapkan "lebih baik anak yang berguna dari pada anak yang pintar" lalu diikuti oleh embel-embelnya.

Dan banyak lagi hal-hal yang diucapkan hampir memakan waktu lebih satu jam hanya untuk amanat. Terbilang sudah ada sembilan orang yang pingsan, namun tidak termasuk Mio.

Awalnya Mio ingin sekali menjatuhkan diri lalu selanjutnya berbaring di uks tanpa harus ikut upacara tetapi, sayangnya selera humor Mio sangat rendah takutnya saat dibopong dirinya malah tertawa.

Mio berdiri di barisan kedelapan dari belakang, aturan sekolah ini jika dalam baris-berbaris yang tubuhnya tinggi akan berdiri di depan. Jadi semakin pendek bobot tubuhmu kau akan menjadi terbelakang dalam barisan.

_AkhirZaman_

.

.

.

See you next part ;)

.

.

.

Kode alam : 1073/04112023

/tap⭐ kalo suka

Trims
👇



















What's Up MXWhere stories live. Discover now