p a r t[27]

6K 538 54
                                    

Selamat membaca
.
.
.

"LEPASINN GUA SIALAN"teriak Jessica

Tangannya mencoba melepaskan rantai yang mengikat dirinya. Jessica menatap Edwin dengan tajam.

"Haha. Jessica..Jessica.. padahal cantik, tapi kau bodoh"ucap Edwin

Tadi setelah mengobrol lumayan lama di perpustakaan. Bara mengajak Jessica untuk ikut dengannya. Jessica yang di ajak menurut saja.

Saat di perjalanan senyum Jessica tidak pernah luntur. Dia memikirkan Bara akan membawanya ke tempat paling romantis atau hotel? Tapi itu semua yang di pikirkan oleh Jessica tidaklah terwujud. Karena, Bara membawa Jessica ke hutan dengan banyak pohon besar. Tapi sebelum itu mobil mereka melewati pagar besar. Dimana hanya mobil-mobil tertentu yang bisa masuk, karena pagar ini akan otomatis terbuka sendiri.

Awalnya Jessica bertanya kenapa mereka ke tempat seperti ini. Tapi, Bara tidak menjawabnya. Bara hanya tersenyum. Setelah sampai, Bara menutup mata Jessica dengan kain merah. Lalu membisikkan kata-kata, saat Jessica mendengarnya langsung tersenyum.

Dan di sinilah, di tempat ruangan seperti penjara untuk menyekap para penjahat yang sudah mengkhianati keluarga Lawrance. Tempat yang sangat besar penjaganya saja sangat ketat. Bahkan di hutan ini di sekeliling nya terdapat jebakan dan jebakan ini bukan sembarang jebakan. Karena jika ada yang berani kabur maka orang itu akan langsung meninggal di tempat.

"Kita biarkan saja dia di sini. Sebentar lagi David akan membawakan hadiah untuk wanita ini"ucap Andrew dengan seringainya.

Jessica menjadi takut, dia tidak tahu apa yang akan di rencanakan oleh keluarga ini.

•••••••

Hari ini Samuel sedang bersantai bersama dengan anak kesayangannya yaitu Aksa. Samuel duduk di kursi santai dekat kolam renang begitu juga dengan Aksa. Samuel menggunakan kacamata hitamnya sembari meminum jus, sedangkan Aksa meminum susu di botol dot nya.

"Pwapah awyok berenwang"ajak Aksa suaranya tidak terlalu jelas karena sedang minum susu.

"Shutt.. papah sedang menikmati jus anggur rasa jeruk dulu"

ujar Samuel menyenderkan tubuhnya di kursi matanya terpejam, tapi otaknya sedang berpikir.

Aksa yang mendengar papahnya menolak menatap sebal, lalu kembali sibuk dengan minum susu nya.

Samuel meletakkan minumannya di meja kecil yang ada di sampingnya.

"Baby. Mamah ada di sini?"tanya Samuel

Aksa diam sejenak lalu menggelengkan kepalanya.

"Opa?"

Aksa menggelengkan kepalanya.

"Abang?"

Aksa melepaskan dot nya, lalu menatap Samuel.

"Ishh gak tau ah, papa tanya mulu"kesal Aksa

"Yakan papah nanya soalnya papah gak tau"

"Aksa tuh lagi menikmati susu coklat rasa susu, jadi papah jangan ganggu"

Aksa yang masih memegang botol dot itu, kembali mengenyot dot nya.

Samuel menggaruk rambutnya yang tak gatal, dia tidak bisa membalas saat anaknya berkata seperti itu.

"Ayok masuk baby. Panas di sini nanti kamu gosong kaya ikan bakarnya Papih Erick"ucap Samuel

Aksa menggigit nipple buatan dot itu, lalu kedua tangannya di angkat ke atas. Pertanda minta gendong.

𝐅𝐚𝐭𝐡𝐞𝐫 & 𝐒𝐨𝐧Where stories live. Discover now