p a r t [6]

17.6K 1K 60
                                    

Hari ini Samuel dan Aksa berada di ruang keluarga hanya ada mereka berdua yang lainnya entah kemana. Samuel tidak perduli dia sedang marah dengan keluarganya. Sedangkan Aksa tidak tahu apa-apa. Samuel juga tidak di perbolehkan bekerja selama sebulan. Samuel ingin protes tapi apa boleh buat:)

"Papah Aksa mau susu" pinta Aksa

Saat ini Aksa sedang rebahan di karpet bulu tebal sambil menonton kartun kesukaannya Shaun the sheep. Samuel duduk di atas sofa.

"Oke baby. Papa buatkan"

Samuel berjalan ke dapur untuk membuatkan susu anaknya. Setelah selesai Samuel memberikan botol susu yang di terima baik oleh Aksa.

"Terimakasih papah" ucap Aksa tak lupa senyum manisnya.

"Sama-sama baby"

Aksa meminum susunya, pipinya bergoyang saat mulutnya mengedot. Tangannya sebelah kanan memegang botol susunya sedangkan sebelah kiri memegang bantal sofa untuk di peluk.

Samuel sedari tadi menatap anaknya yang terkadang tersenyum sendiri, tertawa saat menonton tv. Tidak lama kemudian datang  Oma Nia.

"Hey sayang nya Oma sedang apa hm?" Tanya Oma Nia sambil mendudukkan dirinya di dekat Samuel. Aksa tidak menjawab dia sedang fokus dengan dunianya. Sedangkan Samuel langsung merebahkan diri di sofa, paha Nia di jadikan sebagai bantal.

Nia tidak heran jika anak bungsunya seperti ini terlihat dari wajahnya pasti gara-gara kemarin yang di hukum oleh suami dan abangnya. Nia tahu soalnya di beri tahu oleh Ghea. Nia hanya mengelus rambut putranya bibirnya juga tersenyum. Samuel menikmati elusan ibunya.

"Mom perut El di coret-coret sama Daddy juga Abang" adu Samuel

"Suruh siapa nakal" ucap Nia tangannya menoel hidung Samuel

"Sudah tahu yang lain tidak suka, masih tetap ngeyel" lanjutnya

Hadeuhh bukannya bantu malah ceramah-batin Samuel

"Gak tau deh mager. Gak kerja kan aku jadinya diem doang di rumah" ucap Samuel bibirnya mengerucut lucu. Nia jadi terkekeh geli.

"Katanya sudah tua tapi kelakuan mu masih sama saja"

"Maksud mom apa? Aku sudah berubah sudah tobat dan tidak seperti dulu" ucap Samuel tak terima disamakan dengan yang dulu.

"Hahahha iya terserah anak mom saja deh" tawa Nia

Tanpa Samuel dan Nia sadari sedari tadi ada sosok mungil menatapnya dengan tatapan polos dan tak lupa mulutnya masih aktif mengedot susunya. Bocah itu adalah Aksa.

Aksa menyudahi minum susunya lalu angkat bicara.

"Memang papah nakal juga ya Oma?" Tanya Aksa merangkak menuju depan Omanya yang sedang duduk, otomatis wajahnya berhadapan dengan wajah Samuel.

"Iya baby dulu papah mu sangat nakal" jawab Nia

"Hahaha papah nakal pantas saja opa marah" tawa Aksa

Samuel hanya diam malas mengomentari anaknya dia sedang menikmati elusan ibunya dan juga sudah lama tidak tiduran di paha ibunya.

"Ishh papah bangun jangan tidur" ucap Aksa tangannya menggoyangkan badan Samuel

"Heyy baby papah sedang istirahat, baby dengan Oma saja ya sayang" Nia memberi pengertian cucunya karena Nia melihat Samuel sepertinya agak kelelahan.

"Tapi Aksa maunya sama papah" ucap Aksa tak lupa bibirnya mengerucut lucu, pipinya di kembungkan, kepalanya menoleh ke bawah.

Nia menyudahi elusannya dan beralih mencubit pipi chubby Aksa.

"Ish Oma jangan cubit pipi Aksa nanti tambah lebar" Aksa menepis pelan tangan Omanya.

𝐅𝐚𝐭𝐡𝐞𝐫 & 𝐒𝐨𝐧Where stories live. Discover now